MANAGEMENT PENERBITAN
MODUL 1
KONSEP DASAR,
PROSES, FUNGSI & PENDEKATAN MANAJEMEN
2
faktor yang mempengaruhi dunia bisnis :
1. Faktor
manusia (67%), mencakup praktek manajemen SDM, komitmen terhadap pekerja &
penekanan pada pencapaian tujuan.
2. Faktor ekonomi
(33%)mencakup pangsa pasar relatif, ukuran perusahaan& profitabilitas
industri.
A.
PENGERTIAN
MANAJEMEN
1. Organisasi
Robinns mendefinisikan organisasi sbg
kesatuan sosial yg dikoordinasikan scr sadar, dgn sebuah batasan yg relatif dpt
diidentifikasi, yg bekerja atas dasar yg relatif terus-menerus utk mencapai
suatu tujuan bersama/kelompok.
Aspek2
dlm organisasi :
·
Kestuan sosial→unit yg terdiri dari
org/kelompok yg berinteraksi satu sama lain
·
Dikoordinasikan scr sadar yg bermakna
adanya manajemen
·
Batasan yg relatif dpt diidentifikasi,
dpt membedakan anggota & bkn anggota
·
Keterikatan terus-menerus, menunjukkan
organisasi mengalami perubahan
·
Tujuan apa yg ingin dicapai oleh
individu/kelompok dlm organisasi
Definisi organisasi menurut Gibson et.al “organisasi adl kesatuan yg
memungkinkan masy mencapai 1 tujuan yg tdk dpt dicapai scr individu”, cirinya
adl perilaku yg terarah pada tujuan. Dalm organisasi ada 2 hal yg penting,
yaitu manusia & manajemen.
Evolusi pandangan dlm hub. manusia & manajemen
a. Teori
organisasi klasik
Yg mjd perhatian adl struktur birokrasi(manusia)&
kontrol organisasi shg organisasi dpt mencapai tujuan. Tugas pengelola
organisasi adl menyesuaikan struktur organisasi dgn kebutuhan shg akan
menghasilkan organisasi yg efektif & efisien.
b. Human
relation
Disini manusia ditempatkan pada posisi
penting dlm organisasi. Manusia dipandang dpt mengontrol proses produksi &
pada dasarnya kebutuhan organisasi itu sejalan dgn kebutuhan manusia/individu.
c. Paduan
antar pandangan klasik & human relation
Organisasi sbg satu sistem sosial ini lbh menaruh
perhatian pada perilaku pekerja dlm satu organisasi formal.
Contoh struktur organisasi
Ada 4 bagian yg berbeda dlm struktur organisasi tsb,
yaitu editorian, iklan, sirkulasi & pemasaran, namun masing2 bagian mengacu
pada tujuan bersama, misalnya perolehan laba. Dgn demikian organisasi mrpk
kumpulan manusia yg memiliki struktur tertentu dgn masing2 bagian memiliki
tugas & perannya masing2 yg diperstukan utk mencapi tujuan tetentu.
2. Manajemen
Menurt kutipan Lasa manajemen adl “proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan & pengawasan para anggoata &
sumber daya lainnya utk mencapai tujuan organisasi yg tlh diterapkan” (mengacu
pada fungsi2 manajemen) sedangkan definisi yg mengacu pd kegiatan dlm manajemen
adl “proses perancangan & pemeliharaanlingkungan tempat individu bekerja
bersama dlm kelompok2 scr efisien utk mencapai tujuan tertentu”.
Manajemen bisa dipandang sebagai:
a. Ilmu,
krn dlm pengembangan & penerapan manajemen diperlukan disiplin ilmu lain spt
ekonomi, statistik & akuntansi.
b. Seni,
krn dlm menjalankan kemampuan manajerialnya org hrs memiliki keterampialan.
c. Profesi,
krn kini makin bny saja org yg mengimplementasikan ilmu manajemendlm praktek
profesional manajerial.
Dlm kaitannya
dgn manajemen penerbitan, kita dpt memandang manajemen penerbitan sbg
pelaksanaan fungsi2/kegiatan manajemen.
3. Administrasi
Sughanda melihat
kata administrasi dari 2 bahasa asing yg berbeda :
1. Bahasa
Belanda administratie, artinya
tata usaha spt kegiatan mengisi form, pembukuan, pencatatan & melakukan
perhitungan (administrasi dlm arti sempat)
2. Bahasa
Inggris administration,
artinya seluruh kegiatan kelompok krj yg saling mebantu utk mencapai tujuan
bersama (administrasi dlm arti luas)
Menurut William H. Newman administrasi
dpt dipahami sbg pembimbing, kepemimpinan & pengawasan usaha2 suatu
kelompok orang ke arah pencapaian tujuan bersama.
Sedangkan
menurut Atosudarmo, administrasi dilihat dr 3 sudut :
a. Kelembagaan,
yg menyatakan bahwa administrasi adl keseluruhan org/kelompok sbg satu kesatuan
yg menjlnkan proses kegiatan utk mencapai tujuan bersama.
b. Fungsional,
melihat administrasi sbg segala tindakan & kegiatan yg dilakukan utk
mencapai tujuan.
c. Proses,
melihat administrasi sbg keseluruhan proses yg berupa kegiatan, pemikiran,
pengaturan sejak dari penentuan tujuan sampai penyelenggaraan shg tujuan
tercapai.
B.
PERANGKAT
MANAJEMEN
Perangkat
manajemen meliputi men, money,
materials, machines, methods & market, dinyatakan dgn 6M, ada juga
yg menyebut 5M dgn membuang market.
C.
EFEKTIVITAS,
EFISIENSI & PRODUKTIVITAS
Produktif adl tercapainya tujuan suatu
organisasi. Efektivitas menurut Lasa mrpk kemampuan seseorg dlm merumuskan
tujuan & alat yg tepat utk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Drucker,
efektivitas adl melakukan pekerjaan scr benar, efisien adl kemampuan
menyelesaikan pekerjaan scr benar. Menurut Lasa, hasil, produktivitas &
kinerja diperoleh lbh bny drpd pengeluaran biaya, tenaga, pikiran & mesin
yg digunakan.
2 ungkapan yg menunjukkan soal
efektivitas & efisieni, yakni efisiensi berarti ‘doing the thing right’ yg menunjukkan proses utk produktif
diselesaikan dgn menggunakan sumber daya scr tepat dlm waktu yg sesingkat
mungkin & efektivitas berarti ’dong
the right thing’, melakukan kegiatan-kegiatan scr tepat & menjalankan strategi yg paling cocok
utk menghasilkan sesuatu shg hasilnya memiliki keunggulan, ringkasnya
tercapainya tujuan yg diharapkan.
D.
MUTU DLM
MANAJEMEN
Mutu dpt diartikan sbg produk yg sesuai
dgn harapan pelanggan/kustomer. Scr
sederhana kustomer adl mrk yg
memperoleh manfaat dr suatu organisasi. Kustomer
internal adl org2 yg memperoleh manfaat dr organisasi, spt memperoleh
pendapatan, memiliki kebanggaan krn bisa bekerja,dsb. Kustomer eksternal adl mrk yg menerima manfaat yg berada di luar
organisasi, spt pengguna jasa organisasi/konsumen produk organisasi.
Pakar mutu termasyur Dr. Edward Demming
menyatakan ‘sulitnya mendefinisikan mutu itu adl menerjemahkannnya pada
kebutuhan mendatang para pengguna ke dlm karakteristik yg terukur shg satu
produk dpt dirancang & dikembalikan utk memberikan kepuasan sesuai dgn
harga yg dibayar pengguna’. Definisi mutu lbh berdasarkan konteks, persepsi
kustomer, kebutuhan & kemauan kustomer saat ini & nanti.
ISO membuat definisi mutu sbg taraf dr
sekumpulan karakteristik yg inheren yg memenuhi persyaratan, kebutuhan/harapan
yg dinyatakan, yg scr umum menjadi keharusan atau kewajiban utk dipenuhi.
Sedangkan menurut Joseph Juran mutu adl “tepat digunakan/ fitness for use”.
Dimensi mutu mencakup
kehandalan/reliabilitas, kinerja, mudah dlm pemeliharaan, dampak lingkungan dlm
proses produksi, tampilan fisik, aman dikonsumsi/dipergunakan & awet/tahan
lama.
KB 2 PROSES,
FUNGSI & PENDEKATAN MANAJEMEN
Fungsi
manajemen yg populer adl POAC (planning, organizing, actuating, controling)
A.
PROSES
MANAJEMEN
Proses manajemen yg berlangsung dlm
organisasi pada dasarnya mrpk sebuah siklus. Fungsi manajemen dijalankan scr
siklikal, khususnya 4 fungsi dasar & universal yaitu POAC. Disebut siklikal
lantaran prosesnya selalu berulang & terus terjadi selama organisasi tsb
berjalan.
Terry
menunjukkan kemungkinan adanya penambahan fungsi lain, yaitu
a. Menganjurkan/advocating j. Mengintegrasikan/integrating
a.
Memberi otoritas/authorizing k.
Memimpin/ leading
b. Mengubah/changing l.
Mengukur/ measuring
c. Memilih/choosing m.
Memodernisasi/modernising
d. Mengonfirmasi/confirming n.
Memotivasi/motivating
e.
Mengoordinasi/ coordinating o. Merekomendasikan/recommending
f. Memberi
saran/counselling p. Mewakili/representing
g. Memberi
arah/memimpin/directing q.
Membuat spesifik/specifying
h. Memperbaiki/improving r.
Menempatkan/staffing
Fungsi lain diluar POAC yg kerap
dilaksanakan organisasi adl staffing, directing, coordinating, motivating &
leading.
B.
FUNGSI
MANAJEMEN
ü Perencanaan
pada dasarnya merumuskan segala tindakan yg diperlukan utk mencapai tujuan yg
sdh ditetapkan suatu saat nanti. Menurut Terry perencanaan adl tindakan yg
meliputi memilih & menghubungkan fakta & membuat serta menggunakan
asumsi2 mengenai masa datang dlm hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas2
yg dianggap perlu utk mencapai hasil yg diinginkan.
ü Pengorganisasian
berkenaan dgn pembagisn tugas & sumber daya yg diperlukan utk mencapai
tujuan. Terry mengartikan pengorganisasian sbg tindakan mengusahakan hubungan2
perilaku yg efektif diantara org2 shg mrk dpr bekerjasama scr efisien &
memperoleh kepuasan pribadi dlm hal melaksanakan tugas2 tertentudlm kondisi
lingkungan tertentu guna mencapai tujuan & sasaran tertentu.
ü Penggerakan
mrpk sumber daya yg dimiliki utk pencapaian tujuan. Pandangan Terry penggerakan
adl usaha2 utk menggerakkan anggota2 kelompok sedemikian rupa shg mrk
berkeinginan & berusaha mencapai sasaran2 organisasi yg bersangkutan &
sasaran2 anggota organisasi tsb oleh krn para anggota ingin mencapai sasaran
tsb.
ü Pengendalian
adl utk mengawasi & mengevaluasi tindakan yg dilakukan dlm proses
pencapaian tujuan. Menurut Terry pengawasan adl menentukan apa yg tlh
dilaksanakan, mengevaluasi prestasi kerja & apabila perlu melaksanakan
tindakan2 korektif shg hsl pekerjaan sesuai dgn perencanaan.
C.
PENDEKATAN
MANAJEMEN
1.
Manajemen
Strategis
Secara sederhana manajemen strategis
mrpk cara pengelolaan organisasi yg memperhatikan lingkungan internal &
eksternal organisasi. Lingkungan internal mrpk sumber kekuatan & kelemahan,
lingkungan eksternal menyediakan peluang sekaligus ancaman. Menurut Saladin manajemen strategi
penting krn :memberikan arah pencapaian tujuan organisasi, membantu memikiran
kepentingan berbagai pihak, dapat mengantisispasi setiap perubahan, terkait dgn
efektivitas & efisiensi.
4 kelompok model manajemen strategi
menurut Wheelen & Hunger
:
a. Pengkaji lingkungan(enviromental scanning)
Menelaah
scr cermat apa yg ada pd lingkungan internal & ekternal organisasi. Pada
lingkungan eksternal ada peluang & ancaman, baik dr lingkungan tugas
(lingkungan t4 organisasi beroperasi yg di dlmnya tentu ada pesaing, mitra atau
pelaku kegiatan sejenis) & lingkungan kemasyarakatan (kekuatan teknologi,
sosiokultural & legal-politik)
b.
Formulasi
strategi
Dlm formulasi strategi akan ada:
ü Misi,
tujuan yg akan dicapai melalui keberdaansatu organisasi dgn menyebut waktu
pencapaian & bila memungkinkan dikuantifikasikan.
ü Tujuan,
mrpk hasil akhir dr aktivitas2 yg terencana
ü Strategi,
rencana komprehensif yg menyatakan bagaimana organisasi bisa menjlnkan misi
& mencapai tujuannya
ü Kebijakan,
pedoman umum utk pengambilan keputusan yg dilakukan olh organisasi.
c.
Implementasi
strategi
Proses yg dijalankan manajemen utk
menerjemahkan strategi2 & kebijakan2 yg tlh dirumuskan ke dlm tindakan
melalui pengembangan program, prosedur & penganggaran. Program mrpk
pernyataan kegiatan/langkah yg diperlukan utk mewujudkan apa yg direncanakan
shg membuat strategi mjd berorientasi pd tindakan. Prosedur mrpk sistem
langkah/teknik saling terkait yg menguraikan cara melaksanakan tugas.
Penganggaran mprk pernyataan program organisasi dlm bentuk nilai mata
uang,biaya disajikan scr rinci
d.
Evaluasi
& kontrol
Mrpk
proses yg digunakan organisasi utk memantau kegiatan & kinerja serta
melakukan perbandingan antr kinerja yg diinginkan & kinerja yg ada.
2.
Manajemen
Mutu Terpadu(MMT)/ Total Quality
Manajement(TQM)
Mrpk proses manajemen utk melakukan
perbaikan berkelanjutan, dimulai dr ruang pimpinan. Nilai-nilai dasar yg berorientasi
pd mutu : terfokus pada kustomer, terfokus pada proses, pengambilan keputusan
dijlnkan dgn berdasarkan fakta & data, perbaikan berkelanjutan &
pengembangan komitmen tiap org pd organisasi.
Total
Quality leadership(TQL)/kepemimpinan mutu terpadu(KMT),
menurut Hardjosoedarmo melakukan mulai dr perumusan strategi, perencanaan,
dukungan logistik, pendidikan & pelatihan smpai tahap operasional
keseharian.
Asas2 TQL menurut Hardjosoedarmo adl :
a. Memelihara
hubungaan antar tugas pokok dgn kustomer
b. Melakukan
perbaikan proses krj scr kontinu
c. Melakukan
komunikasi terbuka ke atas & ke bawah dlm organisasi
d. Mengembangkan
kerjasama tim dlm organisasi dgn menghilangkan rintangan antr bagian
e. Membuat
rencana strategis yg memusatkan perhatian pd usaha2 perbaikan
f. Mengatur
seluruh proses krj
g. Memberikan
kebanggaan krj pada anggota
h. Melakukan
investasi
i.
Menciptakan tujuan yg tetap utk
memperbaiki kesiapan
j.
Memiliki tanggungjawab terhadap mutu.
Persyaratan
yg perlu diperhatikan sbg faktor perubahan(Hardjosoedarmo) :
a. Visi
pimpinan
b. Kecakapan
intrinsik yg dimiliki anggota organisasi
c. Insentif
fisik & psikologis yg ditetapkan
d. Tersedianya
sumber daya yg memadai
e. Rencana
tindak yg tepat & memadai
MODUL 2
DUNIA PENERBITAN
KB 1 PUBLIKASI
KARYA MANUSIA
Menurut Rogers, manusia menyampaikan
gagasannya pada org lain lwt komunikasi visual diawali sekitar 22.000 SM.
Sedangkan era komunikasi tertulis dimulai 4.000 SM saat bangsa Sumeria
menemukan huruf & mulai menuliskan hukum yg berlaku d lempengan tanah liat.
Di Cina dikembangkan alat cetak kayu mirip stempel oleh Pi Sheng. Di Korea
ditemukan huruf loga sbg pengganti huruf dr tanah liat.
Rogers membagi pembabakan komunikasi
manusia mjd 4 babak utama :komunikasi tertulis; tercetak; telekomunikasi &
interaktif. Namun ada juga yg meringkas mjd 3 : komunikasi lisan; tertulis
& digital.
A.
NILAI
TAMBAH ISI PENERBITAN
Penerbitan mrpk proses pemberian nilai
tambah atas bahan baku yg dijadikan isi terbitan. Nilai tambah pada dasarnya
bisa dilihat dari 5 nilai dasar, yaitu :
1. Nilai
logis, isi informasi yg diterbitkan memberikan kebenaran scr rasional &
bertindak pula scr rasional kpd pembacanya.
2. Nilai
etis, isi informasi yg diterbitkan memberikan makna & memperdalam ketaatan
& perilaku etispd pembaca.
3. Nilai
estetis, isi informasi yg disampaikan mendorong perkembangan apresiasi &
perilaku etis pd pembacanya.
4. Nilai
teologis, nilai gunadr isi informasi, spt menambah kecerdasan, memperluas
wawasan,dst yg bermanfaat utk meningkatkan kualitas kehidupan.
Nilai
tambah isi terbitan hendaknya menjadi acuan dlm mempertimbangkan penerbitan,
krn nilai tambah yg menentukan kebermaknaan terbitan. Krn nilai tambah yg
dikandung terbitan itulah maka kegiatan penerbitan sering dikaitkan dgn soal
idealisme.
B.
MAKNA
PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN
Revolusi bsr dlm dunia informasi terjadi
thn 1455,yakni penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg, yg digunakan
pertama kalinya utk mencetak 200 eks Kitab Injil, yg kemudian tercatat dlm
sejarah sbg revolusi komuniksai dlm peradaban manusia.
Briggs & Burke menunjukkan beberapa
dampak perkembangan percetakan pd peradaban manusia, misalnya koran yg
memberikan sumbangan kpd pembentukan kesadaran nasional dgn memperlakukannya
pembaca sbg publik nasional.
Di Asia , mesin cetak sdh digunakan
sejak abad 8, khususnya di Cina & Jepang. Kalau mesin cetak Gutenberg
menggunakan lempengan logam yg terilhami dr mesin pemeras anggur di Rhineland,
mesin cetak Cina & Jepang menggunakan blok2 kayu spt stempel. Mesin yg
serupa dgn Gutenberg dikembangkan di Korea abad ke 15.
Filsuf Inggris termasyur, Francis Bacon
menyebtkan penerbitan/percetakan bersama dgn penemuan mesiu & kompas mrpk
trio yg “mengubah keadaan negara & wajah sgl sesuatu di muka bumi”. Dampak
penerbitan menurut Samuel Hatlib” seni percetakkan akan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan sedemikian rupa, sehingga org2 biasa krn mengetahui hak &
kebebasan mrk tdk mau lagi diperintah dgn cara penindasan.
DeFleur & Dennis “penerbitan buku
ini blm dipandang sbg bagian dr perkembangan sosial yg kebutuhan akan hsl
terbitannya berkembang sejalan dgn pembukaan universitas2, perubahan dlm
kehidupan beragama serta perkembangan ilmu pengetahuan & kesusastraan.
Di Amerika 3 kota yg menjadi pusat
kegiatan penerbitan yaitu New York, Boston & Philadelphia. Para pengkaji
sejarah penerbitan melihat ada 3 hal yg dipengaruhi & mempengaruhi dunia
penerbitan, yakni pendidikan, agama & perkembangan pemikiran manusia.
C.
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI & MEDIUM PUBLIKASI
Komunikasi digital memungkinkan
penyimpanan, penelusuran & penemuan kembali informasi dilakukan dgn mudah
& cepat. Perkembangan medium publikasi melahirkan fenomena cornucopia
yg artinya keberlimpahan/banjir informasi.
KB 2 KATEGORI
PENERBITAN
A.
TIPE
PENERBITAN & KEBUTUHAN PENGGUNA
Menurut Harrison & Oates,
perpustakaan skr ini sdh mnjd bagian dari “industri komunikasi”, dgn memberikan
layanan informasi yg dibutuhkan dlm industri tsb. yusuf mengurai fungsi yg
berkaitan dgn informasi ini dgn mengaitkannya pd tugas & kedudukan
perpustakaan.
Harrison & Oates menunjukkan
7 kebutuhan & penerbitan/tipe publikasi yg dilakukan perpustakaan, yaitu panduan
pembaca, daftar bacaan, daftar koleksi baru, poster, ulasan/resensi buku,
terbitan berkala& sejarah lokal-pamflet-kalawarta. Tipe publikasi
yg dikembangkan adl tipepublikasi yg berkaitan dgn kebutuhan utk memberikan
pelayanan yg sebaik-baiknya pd kustomer perpustakaan. Pentingnya penyediaan
akses thdp semua koleksi ilmu pengetahuan dan teknologiyg dimiliki perpustakaan
tentunya disadari oleh para pustakawan. Oleh sebab itu penerbitan bibliografi
yg berisi perekaman sistematis & lengkap atas keberadaan & tempat bahan
pustaka disimpan mjd penting (Yusuf). Bibliografi mjd jembatan ant pengguna
& perpustakaan.
B.
PENERBITAN
BERKALA
Penerbitan berkala mrpk bagian dr
penerbitan serial yg diberi batasan sbg slh satu bntk penerbitan dgn judulnya
sendiri, mengandung beberapa artikel yg ditulis lbh dr seorg penulis &
diterbitkan dgn selang waktu tnt yg kurang dr 1 thn tanpa ditetapkan seblmnya
kapan penerbitan trakhir akan terbit. Contoh majalah, surat kabar, jurnal
ilmiah atau terbitan akademis. Penerbitan berkala bisa dilakukan dgn berbagai
medium,spt kertas sebagimana penerbitan konvensional/medium digital.
Tipe penerbitan berkala adl :
a.
Kalawarta/newsletter
Kalawarta sbg slh satu terbitan perpust
dimaksudkan sbg media komunikasi ant perpust dgn anggota2nya. Kandungan isinya
lbh bny bersifat informatif.
b.
Bibliografi
Penyusunan bibliografi lbh berat
dibanding kalawarta, krn hrs melakukan penelitian utk menginventarisasi
buku/artikel terkait dgn tema bibliografi yg ditulisnya, menelusuri prosiding
seminar utk mengetahui topik2 yg relevan dgn apa yg tlh dilakukan.
c.
Laporan
Tahunan
Laporan tahunan disini lbh bermakna
pertanggungjawaban perpustakaan kpd para stakeholder-nya,
lbh mrpk laporan yg akan disampaikan kpd kustomernya.
C.
PENERBITAN
NON-BERKALA
Menurut UNESCO 1992, terbitan
non-berkala adl satu karya yg diterbitkan semuanya pd waktu yg sama atau
berdasarkan volumenya baik dgn interval wkt yg tak tertentu, namun tetap pd
rentang wktu 1 thn atau lbh. Kategori penerbitannya adl :
a. Buku, yg
didefinisikan sbg publikasi tercetak non-berkala dgn jml hal tdk kurang dr 49
hal di luar sampul
b. Pamflet,
penerbitan tercetak nonberkala dgn jml hal tdk kurang dr 5 & tdk lbh dr 48
hal di luar sampul
Apapun
yg melalui proses cetak dgn jmlh hal spt yg dikemukakan diatas bisa
dikategorikan sbg penerbitan non berkala.
Definisi di atas kmudian disempurnakan
thn 1964 yg kemudian mjd definisi standar yaitu “buku adl penerbitan tercetak
nonperiodik yg berisi setdknya 49 hal, diluar sampul,yg diterbitkan di 1 negara
& bisa diperoleh publik”
Setelah 40 thn Wischenbart &
Ehling(2009) menulis “Definisi UNESCO thn 1964 tak mengacu pd smua terbitan
digital, juga tdk mengacu pd pertumbuhan naskah2 yg dipublikasikan krn adnya
layanan dicetak sesuai permintaan, padahal keduanya mendorong cukup kuat
penambahan jmlh judul yg diterbitkan di 1 negara”.
MODUL 3
PROSES MANAJEMEN
PENERBITAN
KB 1 MENGELOLA
SUMBER DAYA PENERBITAN
Pada
setiap organisasi termasuk yg menyelenggarakan penerbitan ada 3 komponen pokok
yaitu struktur, budaya organisasi &
sumber daya. Ketiganya saling terkait & berinteraksi shg membuat 1
organisasi berjln dgn baik & produktif.
Perpust Nasional RI (1992:15)-dlm
konteks perpust daerah- menyebutkan beberapa jns penerbitan yg disa dilakukan
perpust daerah, yaitu buletin triwulan,
brosur/pamflet, bibliografi terbitan tengah tahunan, accession list tengah
thnan, katalogus induk tengah thnan & direktori perpust thnan.
A.
PERANGKAT
MANAJEMEN DLM PENERBITAN
Penerbitan itu prosesnya akan bergantung
pd tipe penerbitan yg dilakukan, krn akan ada variasi perbedaan diantara 1 tipe
penerbitan dgn yg lain bergantung pd jenis/bntk terbitannya.
Dlm visualisasi proses penerbitan diatas
menunjukkan apapun olahan materi yg disusun pustakawan kemudian dibuat mjd
naskah, tentu saja diserahkan pd redaksi penerbit. Peran redaksi adl memeriksa
kelayakan terbit/tdk naskah tsb. Selanjutnya naskah diserahkan pd penyunting utk
diperbaiki keslhan tulisannya, diefektifkan kalimat yg dipergunakannya &
diperbaiki kalimat2 yg mungkin rancau. Beramaan dgn itu desainer membuat
ilustrasi & desain smpulnya, setelah lengkap naskah kemudian diserahkan pd
penulis lagi utk diperiksa,stlh penulis setuju naskah dikirm ke percetakan lalu
didistribusikan.
Dlm proses tsb 5 atau 6 M mjd sumber
daya manajemen akan berproses.
Disini penerbitan dilakukan utk
menjlnkan slah satu kegiatan yg dilakukan perpustakaan yakni pelayanan
pemberian informasi, menginat makin rumit & kompleksnya permintaan pengguna
perpust dgn informasi yg semakin spesifik & mendlm namun kian beragam.
Keterkaitan pengelolaan 6M dgn manajemen
strategis & manajemen mutu terpadu. Adapun manajemen mutu terpadu berusaha
memberikan pendekatan bagi perpust utk bisa menyediakan pelayanan yg bermutu
& memuaskan pengguna sbg kustomer perpust. Bila seluruh proses manajemen
dilaksanakan scr bermutu maka kita sdh mengimplementasikan manajemen mutu
terpadu.
Keterkaitan manajemen strategis dgn
manajemenproses penerbitan bisa dilht dari sisi manajemen proses. Dlm manajemen
proses ada manajemen proyek/kegiatan & manajemen tugas individual. Proyek
yg dilakukan adl kegiatan penerbitan. Krn membutuhkan SDM maka akan ada
pembagian tugas shg akan ada manajemen tugas individu, yg pada dasarnya akan
membagi tugas siapa mengerjakan apa. Tugas masing2 biasanya disusun dlm job
description namun dlm hal pelaksanaan kegiatan masing2 biberi tugas
& batas wkt penyelesaiannya.
B.
PERKEMBANGAN
MEDIUM PENERBITAN
Revolusi komunikasi stlh penemuan mesin
cetak adl penemuan perangkat digital yg kemudian mengalami konvergensi, yaitu
ant sistem komputer, sitem media & sistem telekomunikasi. Ini yg menandai
era informasi. Perkembangan teknologi mempengaruhi pula kegiatan penerbitan.
Banyak penerbit buku yg dlm buku terbitannya juga disisipkan CD yg isinya tdk
lain adl isi buku yg diterbitkan scr konvensional. Bedanya ketika CD kita
gunakan & kita online kan ke
internet maka informasi mutakhir dr isi CD bisa kita peroleh, penulis
memutakhirkan isi buku sesuai dgn perkembangan baru.
Para pengelola penerbitan perpustakaan perlu memiliki pengetahuan &
keterampilan tentang publikasi digital, krn publikasi digital memiliki sejumlah
keuntungan, yaitu :
1. Materi
sajian bisa dimutakhirkan sepanjang waktu, sedangkan penerbitan konvensional
pemutakhirannya hny bisa dilakukan manakala edisi baru diterbitkan.
2. Biaya
distribusi relatif murah, krn ditanggung oleh pengaksesyg hrs membayar biaya
sambungan telp. Penerbitan konvensional biaya distribusi mjd tanggungan
penerbitnya dgn diperhitungkan sbg biaya
3. Memangkas
proses produksi krn tdk memerlukan percetakan.
Wilson menunjukkan, meski dari isi &
tujuan penerbitan konvensional & penerbitan digital sama, namun penerbitan
digital memiliki karakteristik non buku yg membedakannya dr penerbitan
konvensional, yaitu :
1. Publikasi
elektronik dpt diproduksi & disebarluaskan dgn sngat cepat.
2. Bila membutuhkan
ralat dgn segera, naskah elektronik dpt dimutakhirkan dgn segera
3. Dpt
dibuat src kolaboratif & interaktif yg melibatkan beberapa penulis.
4. Dpt
disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia tanpa memerlukan negosiasi hak cipta yg
berbeda utk negara yg berbeda, tanpa biaya distribusi & cetak ulang.
5. Penerbit
tak perlu mengeluarkan biaya yg berkenaan dgn penjualan eceran krn tdk ada
biaya utk perantara
6. Bisa
memperoleh data riset pasar yg penting dgn biaya sngt murah.
Namun
kelemahan penerbitan elektronik adl :
1. Hny bisa
menjangkau sekelompok kecil dari kustomer/pengguna potensial.
2. Menuntut
akses yg menggunakan teknologi yg relatif maju
3. Media yg
digunakan tdk cocok utk bisa digunakan dimana saja & kapan saja, spt
komputer mobile, notebook, atau
perangkat lbh kecil/lbh besar lainnya
4. Teknologinya
menggunakan jml energi yg lbh besar dibanding jika kita membaca buku.
C.
STRUKTUR
ORGANISASI PENERBITAN
Disini ada 2 divisi utama, yaitu :
1. Divisi
Redaksi, menangani aspek isi penerbitan, baik bersifat teks maupun grafis
2. Divisi
Usaha, menangani distribusi kalawarta & iklan/promosi yg memanfaatkan
kalawarta.
3 fungsi utama dlm penerbitan
konvensional yaitu redaksi, percetakan & distribusi/pemsaran. Bila
menggunakan penerbitan digital, fungsi percetakan & distribusi dpt diganti oleh
administrator teknologiinformasi yg menjlnkan kegiatan mencetak dlm bntk
mengubah teks mjd format pdf atau HTML. Administrator IT jg menjlnkan peran sbg
distributor yg menyebarluaskan penerbitan ke seluruh dunia.
D.
EFEKTIVITAS,
EFISIENSI & PRODUKTIVITAS DLM PENERBITAN
Efektivitas & efisiensi tdk hanya
dgn penggunaan dana melainkan penggunaan keseluruhan sumber daya organisasi utk
menghasilkan sesuatu scr produktif & bermutu. Produktifitas akan berkaitan
dgn efektivitas & efisiensi. Efektivitas berkaitan dgn penggunaan 6M scr
tepat utk menghasilkan satu produk. Sedangkan efisiensi berarti scr tepat
menggunakan dana yg tersedia dlm menghasilkan produk.
KB 2 PROSES
TEKNIK PENERBITAN
Ada 3 kegiatan kunci dlm proses
penerbitan, yaitu pracetak, cetak & pascacetak.
Alur pekerjaan penerbitan
konvensional diawali dgn peneriman naskah, lalu dilakukan penilaian kelayakan
oleh tim redaksi, biasanya mempertimbangkan kelayakan utk memperhatikan aspek
kebahasan buku, peluang pemasaran, bidang keilmuan & reputasi penulisnya.
Kemudian ada proses teknis berupa editing, setting ke dldm komputer, desain
tata letak & memasukkan naskah kedlm format bukuutk dilakukan pemeriksaan
kembalioleh penulis melalui proofreading, kemudian msk ke percetakan utk digandakan
& dipasarkan.
Perbedaan
yg mendasr ant penerbitan konvensional & digital adl bila proses akhir
penerbitan konvensional adl percetakan, maka dlm penerbitan digital yg
dilakukan adl mengonversi/memindahkan dr format desain/format jadi ke dlm
format elektronik. Krn adanya perbedaan tsb maka akan ada perbedaan dlm
pelaksanaan fungsi2 manajemen penerbitannya.
A.
PROSES
PRACETAK (PREPRESS)
1.
Penerimaan
Naskah
Naskah yg diterima baik dlm bntk
softcopy maupun hardcopy, dipelajari utk dinilai kelayakan penerbitannya. Bila
tema/topiknya layak utk diterbitkan namun ada bagian informasi yg kurang/tdk
berkaitan satu sama lain akan dikembalikan pd penulisnya utk disempurnakan.
Naskah yg akan diterbitkan bisa diperoleh dgn cara aktif (ta penulis utk membuat tulisan dgn tema spt yg sdh kita
tetapkan/ bisa juga ditulis oleh mrk yg berada dlm organisasi/tim penulisan)
&pasif (menunggu penulis utk
mengirimkan naskahnya).
Menurut Trim naskah yg diterima bisa dikategorikan mjd 3, yaitu :
a. Fiksi,
naskah yg berbasiskan imajinasi, spt novel atau cerpen
b. Nonfiksi,
naskah berdasarkan fakta nyata/data ilmiah,spt karya ilmiah, buku ilmiah
c. Faksi,
karya nonfiksi yg dikisahkan spt fiksi
2.
Penyunting
naskah
Penyuntingan dilakukan krn ada kebijakan
kebahasan yg ditetapkan penerbit yg mjd salah 1 karakter kebahasan penerbitnya.
Rahardi menunjukkan beberapa masalah
teknis kebahasan yg ditemukan dlm penyuntingan,a.l:
a. Bukan.....,
tetapi. Krn kata bukan berpsangan dgn tdk sedangkan tdk berpasangan dgn tetapi
b. Kata
depan di, ke & dari
c. Di mana
d. Kata ganti
e. Penulisan
gelar
f. Kata/
frasa yg diikuti dgn koma.
Rahardi juga
menunjukkan model2 penyuntinganberkaitan dgn kesalhan bahasa, yaitu:
a. Kesalahan
kata, frasa & kalimat
b. Kesalahan
bahasa & gaya bahasa yg biasanya terkait dgn penggunaan kata scr
berlebihan, shg mjd mubazir
c. Kesalahan
kebahasaan dlm teks, yg tampak a.l dlm penggunaan kutipan
Kegiatan dasar
penyuntingan menurut Trimmeliputi :
a. Pemakluman,
membaca awal kemudian memaklumkan kebenaran naskah shg tetap sesuai dgn aslinya
b. Perbaikan,
memperbaiki naskah sesuai dgn gaya selingkung, EYD atau Kamus Besar BI, shg
menjadi baik & benar
c. Pengubahan,
mengubah naskah pd tingkat struktur kalimat, struktur paragraf atau struktur
outline shg lbh mudah dipahami & runtut
d. Pengurangan,
mengurangi bagian2 naskah yg dianggap tdk perlu/tdk relevan dgn naskah
e. Penambahan,
menambah bagian2 naskah yg dianggap perlu/relevan
3.
Desain
Sampul & Isi
Sampul dgn tipografi yg menarik, desain
yg bagus & warna-warni yg memikat tentunya akan membuat org tertarik krn
kesan yg ditimbulkannya. Dalam membuat sampul pilihan tipe huruf & ukuran
menentukan kenyamanan pembaca. Selain itu penempatan & pilihan huruf utk
penulisan hal &footer yg
mencantumkan judul buku & nama pengarang, yg mrpk bagian dr tata letak
buku.
Utk buku tertentu biasanya selain
tulisan ada ilustrasi gmbr, bagan, grafik atau foto yg dipergunakan utk membuat
terbitan mjd tdk menjenuhkan krn isinya bkn hny deretan kata saja. Selain itu
ukuran buku juga mjd bagian penting dr desain buku.
Pada penerbitan digital dipergunakan
tata warna, huruf yg bertatawarna, utk menarik perhatian org agar mau
membacanya.
4.
Cetak
Coba/Proof
Mrpk hasil cetakan yg mirip dgn terbitan
aslinya namun blm digandakan, krn mrpk bagian dr upaya memeriksa kembali apa yg
sdh dilakukan. Kalau cetak coba pd penerbitan konvensional dilakukan pd medium
kertas, pd penerbitan digital dilakukan dlm bntk spt aslinya di layar komputer
namun msh offline utk didistribusikan
scr online atau blm digandakan ke dlm
CD.
Dari sisi manajemen penerbitan, cetak
coba dipandang sbg slah satu instrumen pntg utk kendali mutu. Dgn menggunakan
kriteria mutu sbg zero defect.
B.
PROSES
PENCETAKAN
1.
Pembuatan
Film
Setelah data diperiksa & dikoreksi
penyunting, kemudian diolah utk selanjutnya dibuat printout. Hsl printout
inilah yg mjd cetak coba, naskah ini akan dibuat mjd film, spt lembran film yg
menggunakan pita seluloid. Film dibuat dgn cara memotret printout namun dlm ukuran bsr. 1 film terdiri dr 4 hal buku.
Film tadi digunakan utk membuat pelat yg
mrpk lempengan yg terbuat dr pelat logam tipis yg dilapisi dgn resin peka
cahaya. Seiring perkembangan jaman ditemukan alat direct-to-plate, yg
berarti tdk lagi di buat film melainkan dr komputer lgsng di print pd lempengan logam tadi.
2.
Pencetakan
Umumnya kini yg dipergunakan dlm
pencetakan adl mesin cetak offset.
Pilihan pencetakan sgt ditentukan oleh brp eksemplar cetakan yg kita buat. Mana
yg lbh efisien, di fotocopy atau
dicetak.
3.
Penjilidan
Cara penjilidan tergantung pada
ketebalan terbitan. Hal ini penting diketahui krn berkaitan dgn biaya produksi
yg hrs kita perhitungkan manakala membuat perencanaan anggaran.
Utk penerbitan digital tdk ada proses
penjilidan, krn materi yg diterbitkan tdk memerlukan penjilidan, melainkan
cukup di upload.
C.
PROSES
DISTRIBUSI
1.
Pemasaran
Dlm kegiatan pemasaran, komunikasi
memegang peranan penting. Soemanagara menunjukkan ada 3 tahap dlm kegiatan komunikasi pemasaran,
yaitu : menentukan segmen pasar,
menentukan segmentasi dgn produk yg spesifik atau promosi tertentu, menetukan
posisi produk sbg produk yg dpt memenuhi kebutuhan kustomer dgn cara yg
berbeda.
2.
Tipe
Distribusi
a.
Penjualan
Mrpk kegiatan distribusi produk pada
pemakainya, yg paling lazim & bny dilakukan. Kelemahannya terbitan yg
dijual tdk bisa didistribusikan dgn cepat.
b.
Pertukaran
Pertukaran terbitan cukup efektif utk
bisa dgn cpt menyebarluaskan terbitan & memberi manfaat krn kita akan
memperoleh tukaran terbitan dr perpust. Kelemahannya adl pertukaran blm tentu
membuat terbitan kita dibaca.
c.
Diberikan
cuma-cuma
Kelebiha distribusi gratis adl terbitan
bisa dgn cepat terdistribusikan kpd pihak yg kita pandang pantas & hrs
menerimanya. Kelemahannya mrk yg sebnrnya tdk memerlukan pun turut meminta
pemberian cuma-cuma itu.
Pada penerbitan
digital distribusi dilakukan dgn 2 cara:
1. Dijual
2. Disebarkan
scr cuma-cuma
MODUL 4
PERENCANAAN
PENERBITAN
KB 1 PERENCANAAN
PENERBITAN KONVENSIONAL
Dlm menyusun perencanaan ada prinsip
yg penting utk diperhatikan, yaitu :
-
Membantu penyampaian tujuan -
Komunikasi perencanaan
-
Efisiensi perencanaan - Alternatif
-
Keutamaan perencanaan - Pembatasan
-
Pemerataan perencanaan - Keterikatan
-
Patokan perencanaan - Fleksibilitas
-
Kebijakan kerangka kerja -
Perubahan navigasional
-
Waktu - Perencanaan strategis
Berdasarkan
prinsip perencanaan tsb, Sukarna
menyimpulkann bahwa perencanaan adl :
1. Fungsi
utama manager krn pelaksanaan pekerjaan tergantung pd baik buruknya perencanaan
2. Diarahkan
pada tercapainya tujuan
3. Didasarkan
pd fakta objektif & rasional utk mewujudkan adanya kerjasama yg efektif
4. Mengandung/
dpt memproyeksikan kejadian2 pd masa dtg
5. Memikirkan
dgn matang anggaran, program, kebijakan, metode & standar utk mencapai
tujuan.
A.
PERENCANAAN
PENERBITAN
Penetapan Tujuan Penerbitan
No
|
Pertanyaan
|
Deskripsi
|
1
|
Apa
|
Apa yg
hendak diterbitkan, utk siapa terbitannya?
|
2
|
Mengapa
|
Apa
alasan dilakukan penerbitan?
|
3
|
Bagaimana
|
Dengan
cara apa : konvensional/digital, atau keduanya ?
|
Perencanaan
Sumber Daya Penerbitan
Sumber2 daya yg diperlukan dlm mencapai
tujuan menyelenggarakan penerbitan yaitu 6M. Bila kita memandang penerbitan
mrpk program, tentu di dlmnya akan ada beberapa kegiatan/proyek, artinya akan
ada sejumlah penerbitan baik berkala maupun nonberkala. Sedangkan bila kita
memandang penerbitan sbg proyek/kegiatan, maka kita akan memfokuskan hny pd
satu bntk penerbitan.
Perbedaan perencanaan ant penerbitan sbg
program dgn penerbitan sbg kegiatan, yaitu :
1. Perencanaan
penerbitan sbg program :
Merumuskan
perencanaan lebih scr konseptual, menyusun rencana penerbitan apa, SDM spt apa
yg diperlukan berdasarkan kualifikasi & kompetensinya,dst.
2. Perencanaan
penerbitan sbg kegiatan :
Lebih
bny menyusun rencana teknis, lbh memfokuskan utk perencanaan SDMnya adl siapa
mengerjakan apa.
Nama,
Jabatan & Kompetensinya
No
|
Nama Jabatan
|
Kompetensi
|
1
|
Redaksi
|
Mampu
menilai kelayakan naskah utk diterbitkan, mampu berpikir kebutuhan informasi
pembaca
|
2
|
Editor
|
Mampu
melakukan penyuntingan bahasa terhadap naskah, mampu menulis dlm bahasa yg
efektif, memiliki pengetahuan bahasa yg baik, mampu mengoperasikan komputer
|
3
|
Desainer
|
Mampu
membuat desain sampul, mampu membuat tataletak isi, mampu membuat ilustrasi
buku, mampu mengoperasikan program komputer utk desain
|
4
|
Proofreader
|
Mampu
membaca dgn cermat & teliti, menguasai pengetahuan penulisan kata
|
5
|
Setter
|
Mampu
mengoperasikan komputer, mampu menulis dgn cepat
|
B.
RENCANA
PENGENDALIAN PENERBITAN
Sukarna
menyebutkan pengendalian memiliki makna membimbing, menertibkan, mengatur &
menguji kebenaran.
Prinsip2 pengendalian dlm penerbitan :
1. Tercapainya
tujuan
2. Efisiensi
pengawasan
3. Refleksi
perencanaan
4. Standar
5. Tindakan
Pakar manajemen termasyur, Terry menyatakan bahwa
pengawasan dpt dirumuskan sbg proses menentukan apa saja yg sdh diselesaikan,
& apakah sesuai dgn standar yg ditetapkan, apa saja yg sdh dituntaskan,
apakah baik kinerjanya, shg dilakukan evaluasi kinerja, & jika diperlukan
dilakukan tindakan koreksi shg kinerja sesuai dgn rencana yg berarti sesuai dgn
standar yg ditetapkan.
Empat komponen proses pengawasan :
1. Penetapan
standar, yg mencerminkan apa yg kita inginkan dr apa yg kita lakukan
2. Mengukur
kinerja, berarti melihat apa yg kita lakukan
3. Perbandingkan
kinerja dgn standar, kita bandingkan apa yg sdh dilakukan dgn apa yg kita
harapkan
4. Melakukan
perbaikan
Tiga bentuk kegiatan yg berkaitan
dgn pengendalian (Husen) adl :
a. Supervisi, yaitu
melakukan serangkaian kegiatan koordinasi pengawasan dlm batas wewenang &
tanggungjawab menurut prosedur organisasi agar operasional dpt dilakukan scr
bersama-sama olh smua personel dgn kendali pengawas.
b. Inspeksi, melakukan
pemeriksaan thd hsl pekerjaan dgn tujuan menjamin spesifikasi mutu & produk
sesuai dgn yg direncanakan.
c. Tindakan koreksi,
melakukan perubahan & perbaikan thd rencana yg tlh ditetapkan utk
menyesuaikan dgn kondisi pelaksanaan.
KB 2 PERENCANAAN
PENERBITAN DIGITAL
A.
PERENCANAAN
TERBITAN DIGITAL
Spt perencanaan terbitan konvensional,
perencanaan penerbitan digital pun diawali dgn penetapan tujuan penerbitan.
Tujuan inilah yg mjd acuan dlm merencanakan sumber2 daya yg akan berproses utk
menghslkan terbitan, bedanya jika penerbitan konvensional jml eksmplar terbatas
penerbitan digital jml eksemplarnya tdk terbatas.
Perkembangan penerbitan digital didorong
oleh perkembangan teknologi & perkembangan yg terjadi di tengah masyarakat.
Tahap & langkah perencanaan penerbitan digital sama dgn penerbitan
konvensional.
B.
PERENCANAAN
SUMBER DAYA PENERBITAN DIGITAL
Sarana & prasarana penerbitan
digital melahirkan bny cara utk bisa mempublikasikan sesuatu. Kasdorf mengungkapkan bahwa “......era
digital juga membebaskan kita dr sekian bny halaman yg hrs dilihat scr
bersamaan. Kita tdk lagi dibatasi pada apa yg bisa dicetak dgn tinta di atas
kertas; kita tdk lagi dipaksa oleh apa yg bisa di hslkan mesin,
diinventarisasi, di jual & didistribusikan scr efisien/ekonomis dlm bntk
fisik. Kita bisa memskkkan gmbr berwarna meskipun kita hny mampu mencetak dgn
tinta hitam & putih saja”.
Buku elektronik terdiri dari 2 hal :
buku itu sendiri & alat bacanya (e-book
reader). Buku elektronik juga mengandalkan internet utk penyebaran &
akses. Menurut Kasdorf “akan bny hal2 baru yg bisa diterbitkan & akan bny cara
utk menerbitkannya”.
Format baru dr penerbitan elektronik
memungkinkan kita bisa membuatnya dlm bntk multimedia, artinya bkn hny tampilan
teks & visual saja yg bisa dimunculkan, tapi bisa juga diperkaya dgn
animasi, musik, audio/video.
Kelebihan dr penerbitan digital adl memungkinkan
penerbitan bisa diakses dimanapun diseluruh penjuru dunia. Kita juga bisa
mengakses berbagai bibliografi berbagai publikasi ilmiah.
Masalah atau isu penerbitan digital adl
:
1. Kandungan
isi buku
2. Protokol/standar
perangkat lunak 7 keras
3. Hak
cipta & pemakaian (digital rights
management)
4. Akses
5. Penyimpanan/
pengarsipan
6. Hak
pribadi
7. Fasilitas
tambahan
8. Pasar
& harga
Perncanaan digital akan mencakup berbagai aspek,
yaitu aspek teknologi yg dipergunakan & aspek format terbitan.
MODUL 5
PROSES
PENERBITAN
KB 1 PROSES
PENERBITAN KONVENSIONAL
Tiga komponen operasional yaitu manusia,
peralatan & proses. Kemampuan melahirkan penerbitan akan bergantung
pada kepemimpinan manajerial dlm mengelola 3 komponen tadi iutk melahirkan satu
produk yg bernilai guna pd penggunanya.
Kepemimpinan
mjd penting krn salah satu fungsi manajemen yaitu penggerakkan tergantung pada
kepemimpinan. Sukarna mengutip Terry, menulis bhw kepemimpinan adl kegiatan utk
mempengaruhi org2 agr berusaha dgn ikhlas utk mencapai tujuan bersama. Kegiatan
penerbitan akan terwujud manakala ada kepemimpinan yg memfasilitasi &
mendorong manusia2 yg dipimpinnya scr bersama-sama bekerja sesuai dgn perannya
utk mencapai tujuan.
A.
PRACETAK
Kegiatan ini diawali dgn penerimaan
naskah utk diterbitkan. Naskah bisa diperoleh scr aktif, pasif maupun naskah
ditulis oleh pengelola terbitan atau tim yg ditunjuk utk membuat naskah.
Setelah naskah diterima tim redaksi akan mempertimbangkan kelayakkan naskah yg
kemudian akn diserahkan pd penyunting & desainer. Penyunting memperbaiki
kata & kalimat, sedangkan desainer menyiapkan desain sampul & tataletak
halaman.
Ilustrasi terbitan berfungsi utk
memudahkan pemahaman pembaca pada isi buku, memberikan sentuhan artistik pdterbitan
atau mjd dekorasi bagi terbitan yg kita lakukan & utk menghilangkan
kejemuan pembaca.
Pada sisi lain desainer jg menyiapkan
smpul terbitan, yg mrpk pertemuan awal ant pembaca dgn terbitan. Setelah itu
baru naskah dimasukkan dlm tat letak yg sdh dirancang melalui perangkat
komputer.
Ket :
1. Pita
bawah 6. Bagian depan buku
2. Penutup
sampul 7. Bagian akhir buku
3. Lembaran
akhir 8. Halaman kanan
4. Sampul
buku 9. Halaman kiri
5. Bagian
atas buku 10.
Gutter
Setelah semua selesai, dibuat cetak coba
utk diperiksa & dikoreksi utk memeriksa apakah msh ada kesalahan tulis,
penomoran hal atau ilustrasi yg kurang tepat, inilah yg dimaksud proses proofreading.
B.
CETAK
Ada 2 kegiatan pokok dlm tahap ini,
yaitu pencetakkan & penjilidan. Industri percetakkan sgt terbantu dgn
perkembangan teknologi komputer. Dlm hal pencetakan bny pilihan utk
menggandakannya, baik itu menggunakan jasa percetakan atau cukup dgn
menggandakannya dgn cara memfotokopi, tergantung pd jmlh hal & eksemplarnya.
Bila kita menggunakan jasa percetakan
maka di dlmnya akan termsk juga jasa penjilidan. Setelah selesai dicetak &
dijilid, langkah selanjutnya adl mendistribusikan terbitan.
C.
PASCACETAK
Tahap inilah yg kita kenal dgn kegiatan
pemasaran/pendistribusian. Ini adl tahap pnting krn dgn berhasilnya terbitan
menjangkau khalayak sasarannya, maka terbitan bisa mencapai tujuannya. Kita
bisa meminjam konsep2 dlm pemasaran umum utk proses distribusi terbitan, salah
satu konsep pntg dlm pemasaran adl melakukan komunikasi pemasaran. Menurut Soemanagara
pentingnya utk memahami proseskomunikasi dlm kegiatan pemasaran adl agar
informasi yg kita sampaikan dpt memberikan dampak yg diinginkan & mencapai
sebuah kesamaan kehendak.
Pemasaran tdklah selalu berarti kegiatan
utk menopang penjualan. Pemasaran disini lbh menekankan pd upaya sbg proses
sosial yg memungkinkan individu & kelompok bisa memperoleh apa yg
diperlukan & diinginkannya melalui pembuatan, penawaran & pertukaran
scr bebas produk & jasayg bernilai dgn org lain.
Bntuk pemasaran (secara cuma-cuma) bisa
dilakukan dgn :
Terbitan
|
Pertukaran
|
Pembagian
|
Permintaan
|
Publik
Sasaran terbitan
|
KB 2 PROSES
PENERBITAN DIGITAL
Utk menangani penerbitan digital,
perpustakaan ada yg membentuk bagian penerbitan elektronik yg biasanya
bekerjasama juga dgn bagian teknologi informasi. Bagian penerbitan elektronik
lah yg mengelola isi terbitan & membuat desain utk publikasi scr elektronik.
Penerbitan elektronika memiliki
keunggulan :
a. Mengurangi
biaya penerbitan
b. Mempersingkat
waktu yg diperlukan utk mendistribusikan terbitan
c. ‘isinya
bisa dimutakhirkan setiap saat
A.
PRACETAK
Langkah2 dlm pracetak sm dgn penerbitan
konvensional. Disini pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi
memberikan bny kemudahan. Misalnya memanfaatkan OJS (Open Journal System)adl jurnal online
yg dikembangkan oleh Public Knowledge Project, yg awalnya
dikembangkan sebuah tim yg dipimpin John
Willinsky di Univ British Columbia,
Kanada. OJS mrpk perangkat lunak yg cukup handal, berstandar serta mrpk sistem
manajemen publikasi yg menyediakan manajemen arus kerja redaksi, akses artikel
scr online, pencareian naskah jurnal utuh & perangkat utk membaca scr
interaktif.
Tahap yg hrs dilalui selama proses
penyusunan jurnal OJS yaitu :
1. Submissions Queue
(kiriman antrian), diterima editor
2. Submission Review: Item
mengalami review oleh editorial
3. Submission Edit: Item mengalami
copyediting, pengaturan tataletak
&proofreading
4. Scheduling Queue
(penjadwalan antrian): Item menunggu antrian utk dimaskukkan dlm volume terkait
5. Table of Content (daftar
isi)
Pada proses pracetak kita bisa
mengeksploitasi kemungkinan2 yg disediakan penerbitan digital, spt melakukan
inovasi, dgn menggali berbagai kemungkinan yg tdk bisa dilakukan penerbitan
konvensional. Memanfaatkan watak interaktif dari terbitan elektronik. Kita bisa
mengembangkan tataletak & tata warna yg menarik sekaligus memungkinkan
pembaca mengakses link utk menelusi
lbh jauh informasi yg diperlukan. Juga kemampuan utk menyesuaikan kebutuhan
pembacanya. Artinya isi terbitan disesuaikan dgn kebutuhan pembacanya, shg
efektivitas terbitan mjd lbh tinggi krn bisa menyajikan informasi yg sesuai dgn
kebutuhan pembacanya & scr teknologis pembaca pun dimungkinkn hny mengakses
informasi yg diperlukannya.
4 tipe
penerbitan yg bisa dilakukan perpust dlm melaksanakan penerbitan digital adl :
1. Melakukan
kerjasama dgn pihak lain
2. Memadukan
penerbitan konvensional dgn penerbitan digital, artinya perpust membuat
penerbitan ganda krn ada edisi cetak & edisi elektroniknya
3. Perpust
hny mjd penyelenggara penerbitan utk isi terbitan yg dibuat pihak lain
4. Perpust
mengembangkan sendiri semacam ruang maya utk diskusi publik
Ada 6 hal yg
disoroti Coulter sbg keberhasilan jurnal, yaitu :
1. Gagasan
yg baik
2. Kemampuan
mengorganisasikan yg baik
3. Kemamupan
utk memperoleh penerimaan dr kalangan pakar dlm bidangnya
4. Isi
jurnal yg baik
5. Sumber
daya yg memada
6. Perencanaan
jangka pnjg utk mengelola jurnal serta keinginan utk trs belajar & beradaptasi sepanjang waktu.
Ada 3 aspek yg
penting dlm pelaksanaan kegiatan pracetak, yaitu :
1. Isi
terbitan
2. Manajemen
penerbitan
3. Dimensi
teknis penerbitannya
B.
PRODUKSI
PENGGANDAAN
Dlm penerbitan digital proses cetak tdk
dilakukan penerbitnya melainkan oleh pembaca. Dokumen yg kita unggah ke situs web, kemudian diunduh oleh pembaca
lantas di print-out. Shg proses cetak
tdk lagi mjd beban penerbit melainkan pembaca. Penggandaan disini artinya
menyimpan kandungan informasi dlm berbagai medium penyimpanan digital. Namun
istilah penggandaan disini kurang tepat utk dipergunakan pd terbitan yg
diunggah pd web, krn yg dipergunakan bknlah penggandaan melainkan
memublikasikan apa yg akan diterbitkan dgn memanfaatkan kemungkinan2 yg
disediakan teknologi informasi & komunikasi.
Bagi pembaca yg berminat terhadap
terbitan, tersedia 2 pilihan :
1. Membaca
di layar komputer yg sedang online
2. Mengunduh
dokumen yg dibacanya dgn menyimpan dl dlm medium penyimpanan utk kemudian
dibuka & dibaca stl offline.
C.
PASCAPENERBITAN
Promosi bisa dilakukan dgn berbagai
media. Bisa menggunakan media sederhana spt pengumuman diperpust, mengirim lwt
email pd pengguna perpust atau mencantumkan adanya terbitan baru pd situs
internet perpust sendiri. Keuntungan membuat penerbitan elektronik adl
kemungkinan distribusinya yg scr teknis bisa menjangkau seluruh dunia sejauh
para pembacanya memiliki akses internet.
Adapun kelemahannya adl meski scr teknis
distribusinya bisa menjangkau ke seluruh dunia namun pembaca potensialnya tetap
terbatas. Selain itu meski bny org yg bisa mengakses terbitan yg kita buat,
namun tdk semua yg mengakses memiliki kepentingan pada kandungan informasinya.
MODUL 6
MONITORING &
EVALUASI PENERBITAN
KB 1 EVALUASI
PENERBITAN (I)
A. ASPEK2 EVALUASI PENERBITAN
Ada 2 aspek pokok dlm kegiatan evaluasi yg hrs
direncanakan dgn baik, yaitu :
1. Pengelolaan
evaluasi
2. Penetapan
standar2 evaluasi
Evaluasi mrpk proses penilaian scr sistematis
tentang nilai, tujuan, efektifitasatau ketetapan sesuatu berdasarkan kriteria
& tujuan yg sdh ditetapkan sebelumnya (Sudjana).
PERENCANAAN
EVALUASI
Menurut Sudjana jenis2 evaluasi ada 6 kategori,
yaitu:
1. Evaluasi
utk pengambilan keputusan, adl evaluasi yg diarahkan utk pengumpulan informasi
yg berkaitan dgn berbagai keputusan ttg perencanaan program
2. Evaluasi
bagian program, yg mengevaluasi bagian tertentu dr program
3. Evaluasi
jenis data & efektivitasnya, yg mengambil data & jenis kegiatan
tertentu utk dievaluasi, spt mengategori data utk menilai komponen2, yaitu
tujuan & sasaran, keluaran, pertumbuhan serta dampak program & dampak
kelembagaan.
4. Evaluasi
atas proses evaluasi, yg diperlukan oleh para perancang program utk memahami
proses evaluasi.
5. Evaluasi
pencapaian tujuan, yg menilai pengkajian pada tujuan2 khusus program, apakah
tercapai atau tdk.
6. Evaluasi
atas hsl & dampak yg menilai sejauh mana hsl/dampak dr program
Ada 6 hal yg
menjadi penyebab permasalahan manajemen, yaitu :
a. Komunikasi
yg buruk
b. Lemahnya
komitmen manajemen
c. Kegagalan
membuat mekanisme umpan-balik
d. Perencanaan
yg tak kokoh
e. Rencana
operasional yg tdk konsisten
f. Keliru
dlm penilaian sumber daya
4 perkara yg
penting dlm pengelolaan evaluasi, yaitu :
·
SDM
·
Tanggung jawab
·
Jadwal kerja
·
Anggaran yg diperlukan utk
penyelenggaraan evaluasi
B. PELAKSANAAN EVALUASI
Langkah
pelaksanaan evaluasi adl :
1. Melibatkan
pengguna terbitan kita
2. Menentukan
apa tujuan evaluasi
3. Mengumpulkan
data, melalui kegiatan
a. Pengembangan
materi ajar baru, yg setiap materi ajar ditelaah & disahkan dewan redaksi
b. Membentuk
dewan redaksi yg terlatih yg bisa membantu org lain utk mengembangkan manfaat
medium baru
c. Memublikasikan
standar2 & tatamuka yg bisa dimanfaatkan oleh para penulis saat membuat
materi ajar sendiri
d. Mengevaluasi
karya yg dibuat para penulis
4. Menolah
data yg terkumpul dgn menganalisis & menafsirkan data.
5. Pemanfaatan
hasil evaluasi.
KB 2 EVALUASI
PENERBITAN (II)
Fokus
kegiatan disini adl monitoring. Dlm kegiatan monitoring kita melakukan
pemeriksaan scr berkala thdp keseluruhan proses dlm kegiatan penerbitan, baik
penerbitan berkala maupun nonberkala. Melalui kegiatan monitoring kita
mengendalikan pelaksanaan kegiatan. Menurut Husen pengendalian ini dimaksudkan utk meminimalisasi sgl
penyimpangan yg dpt terjadi selama kegiatan berlangsung.
Dlm melakukan pengendalian kita
bertemu dgn standar. Standar mjd acuan/ perbandingan ant apa yg sdh dibuat dgn
apa yg seharusnya dibuat. Sukarna menjelaskan dlm konteks pengendalian adl
menetapkan standar/landasan utk pengendalian. Sedangkan utk kinerja diukur dgn
melihat apa yg sdh dilakukan. Selanjutnya adl membandingkan apa yg sdh
dilaksanakan dgn standar yg sdh kita tetapkan.
A.
MONITORING
PRACETAK
Menggunakan indikator wkt pelaksanaan
pekerjaan krn jadwal kerja yg mjd standar waktu penyelesaian pekerjaan.
Instrumen monitoring pracetak memuat 3 variable utk masing2 pekerjaan, yaitu
persentase pelaksanaan pekerjaan, hambatan/kendala yg dihadapi & solusi utk
hambatan yg dilakukan.
B.
MONITORING
CETAK
Bila pada tahap pracetak kita melakukan
monitoring pd beberapa pekerjaan, pada tahap cetak kita hny terfokus pd satu
pekerjaan. Oleh krn itu identifikasi permasalahan yg berupa hambatan
penyelesaian pekerjaan & solusi yg diambil mjd sngt penting.
C.
MONITORING
PASCACETAK
Masalah
yg biasanya muncul dlm penerbitan :
·
Dlm tim penerbitan tdk ada org yg
memiliki kemampuan utk memasarkan terbitan
·
Tdk menganggarkan biaya utk
pendistribusian
·
Tdk menyusun jadwal yg ketat utk
kegiatan distribusi terbitan
·
Terbitan tdk dipromosikan dgn baik shg
khalayak potensial tdk memperoleh informasi yg memadai.
Permasalahan2 tsb mrpk bagian
permasalahan yg bisa kita identifikasi melalui monitoring pascacetak.
Hasil monitoring disampaikan sbg satu
laporan tertulis kpd kepala bagian atau ketua tim penerbitan. Laporan tertulis
ini bisa mrpk sebuah laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yg didlmnya
disampaikan persentase kemajuan pelaksanaan pekerjaan & kendala yg dihadapi
serta solusi yg sdh dilaksanakan utk mengatasi permasalahan tsb.
MODUL 7
KHALAYAK SASARAN
PENERBITAN
KB 1 KHALAYAK SASARAN
3 aspek pokok dlm penerbitan
1. Pesan
atau informasi, menurut DeFleur & Dennis, pesan adl sebuah
simbol/konfigurasi simbol yg dpt melahirkankesamaan makna pada pengirim &
penerima simbol. Sedangkan informasi mrpk kata, angka & simbol lain yg
bermakna yg membentuk pesan.
2. Media, adl
setiap objek yg dpt dipergunakan utk menyajikan makna
3. Khalayak,adl org
yg mendapatkan informasi/pesan melalui media tertentu.
Pada interaksi primer perpustakaan
memberikan pelayanannya, shg mrk mendpt manfaat langsung dari keberadaan
perpustakan. Sedangkan dlm interaksi sekunder, para pihak yg berada di dlmnya
lbh bny menikmati manfaat dr kehadiran perpust scr tdk langsung, artinya mrk
bkn pengguna langsung perpust namun kehadiran perpust itu dirasakan manfaatnya.
A.
INFORMASI
& PENGGUNANYA
Ada berbagai alasan yg membuat manusia
mencari informasi, yaitu ingin mengetahui peristiwa mutakhir, mendidik diri
sendiri & memperoleh rasa aman krn mengetahui sesuatu. Nilai guna informasi
mjd bahan pertimbangan bagi para pengguna utk mencari informasi. Nilai guna yg
dimaksud adl memberikan informasi mengenai peristiwa mutakhir di perpustakaan,
mendorong pendidikan diri & mengurangi ketidakpastian.
Dlm logika uses and gratifications, pengguna terbitan adl org2 yg aktif shg
mrk memiliki kekuasaan utk memutuskan apakah akan memanfaatkan terbitan
perpustakaan atau tdk, serta apa yg akan dimanfaatkan dr terbitan itu.
B.
KEBUTUHAN
KHALAYAK
Pengguna mrpk salah satu bagian dari
khalayak dlm dunia komunikasi. Pengguna informasi pada dasarnya mrpk khalayak
dgn kebutuhan tertentu. Kebutuhan itulah yg mendorong khalayak utk mencari
informasi.
Alur
Kebutuhan & Pemuasan Kebutuhan
1 2
Faktor
Sosio-Psikologis Kebutuhan
4 3
Terpaan Media Harapan
pada Media atau
Sumber
Lain
5
Pemuasan
Kebutuhan
Hierarki
Kebutuhan Maslow
Aktualisasi
diri
|
Kebutuhan
Harga Diri
|
Kebutuhan
Sosial
|
Kebutuhan Rasa Aman
|
Kebutuhan
Fisiologis
|
Faktor sosio-psikologis melahirkan
kebutuhan, yg diharapkan bisa diberikan oleh media/ sumber informasi lain.
Penggunaan media akhirnya memberikan kepuasan ats kebutuhan. Dlm pandangan
perspektif uses & gratification,
pengguna menggunakan media utk memenuhi kebutuhan individual & sosialnya.
Kebutuhan yg dipuaskan dpt dikategorikan
dlm 4 kelompok/ tipologi motivasi pengguna (Fiske) :
1. Diversi,
yg berupa melepaskan diri dr tekanan2 rutinitas, melepaskan diri dr beban masalah,
melepaskan emosi.
2. Relasi
personal, mencakup persahabatan & manfaat sosial
3. Identitas
personal, mencakup rujukan pribadi, eksplorasi realitas, peneguhan nilai
4. Pengawasan,
yg digunakan utk menjaga peran sosial seseorg dgn memanfaatkan informasi
Alasan2 pribadi mengapa org mencari
informasi adl utk memperoleh kepuasan pribadi, menjaga keunggulan pribadi di
lingkungan keluarga & ingin mjd org pertama yg memperoleh informasi
C.
IDENTIFIKASI
KHALAYAK
Apapun jenis terbitannya, kita perlu
mengidentifikai siapa yg akan mjd khalayak/ pengguna terbitan tsb. dua
pertanyaan dasar yg biasanya dipergunakan utk mengidentifikasi siapa pengguna/
pemanfaat terbitan yg kita buat. Pendekatan yg paling bny dipergunakan utk
mengidentifikasi khalayak adl dgn analisis demografis, yg meliputi usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial ekonomi, agama & lokasi
tempat tinggal.
Instrumen kuesioner khalayak terdiri
atas 3 variabel pokok, yaitu latar belakang pribadi pengguna, penilaian
pengguna atas informasi yg sdh dimiliki & pemanfaatan informasi oleh
pengguna. Data yg diperoleh melalui instrumen tsb penting diolah dgn membuat
kategori data atau pengelompokkan data utk perencanaan kegiatan penerbitan.
Manfaat informasi :
1. Menjalankan
pekerjaan 3.
Menilai sesuatu
2. Analisis
seblm mengambil keputusan 4.
Belajar
KB 2 PENGGUNA UTAMA TERBITAN
Pembaca utama mrpk bagian dari
masyarakat luas, bagian dr pengguna perpustakaan & komunitas perpustakaan.
A.
SEGMENTASI
KHALAYAK
Segmentasi khalayak mrpk pengelompokkan
khalayak berdasarkan kategori teretntu, spt jenis kelamin, usia, hobi,dll.
Segmentasi khalayak dimaksudkan utk memudahkan pengelola penerbitan melayani
jenis kebutuhan informasi pembacanya. Hal penting yg perlu diperhatikan dlm
melakukan segmentasi khalayak adl memperhatikan kultur & konteks khalayak
yg akan mjd pembaca utama terbitan kita. Dlm kultur terkandung pengetahuan,
etika & estetika.
Menurut Defleur & Dennis, besarnya
khalayak & tersebarnya khalayak membuat pesan yg disajikan mjd rendah
tuntutan intelektualitasnya & makin tinggi muatan hiburannnya.
B.
KARAKTERISTIK
KAHLAYAK
VALS (Value & Life Style) melihat khalayak bkn hny berdasarkan
kebutuhan, melainkan juga melihat dimensi lain dari manusia, sbg makhluk yg tdk
hny digerakkan oleh kekuatan lain dlm dirinya & kekuatan yg berada di luar
dirinya.
Karakteristik khalayak dlm komunikasi
masa adl menyebar & jmlhnya besar (Defleur & Dennis). Kelebihan
komunikasi masa yakni bisa menyampaikan pesan pd bny org di tempat yg berbeda
scr bersamaan. Karakteristik khalayak dlm komunikasi bergantung pd taraf atau
konteks komunikasinya. Pada komunikasi antarpribadi, karakteristik lawan
komunikasi bisa kita ketahui scr langsg seblm & selama proses komunikasi.
Pada komunikasi masa kita akan memerlukan data yg lengkap utk bisa mengetahui
komunikannya.
Kategori karakteristik khalayak melalui
VALS, yaitu :
1. Khalayak
yg digerakkan oleh kebutuhan
2. Khalayak
yg didorong oleh dirinya sendiri
3. Khalayak
yg terbawa-bawa org lain atau digerakkan oleh sesuatu di luar dirinya.
Pada dasarnya kita mendekati kebutuhan pengguna
namun dilihat dr karakteristik psikologisnya, khususnya dari sisi gaya
hidupnya. Melalui gaya hidupkita bisa melihat bagaimana org mengalokasikan wkt,
energi & uangnya utk memenuhi apa yg diperlukan dlm hidup, yg slah satu
diantaranya adl informasi.
Selain kandungan informasi yg kita publikasikan
dibuat dgn mempertimbangkan khalayak, juga pilihan media utk menyebarkan informasinya
pun hrs mempertimbangkan karakteristik
khalayaknya. Informasi & media saling memperkuat & menopang satu sama
lain.
C.
PENETAPAN
SEGMENTASI KHALAYAK
Cara mengetahui siapa khalayak kita yg
paling mudah adl dgn melakukan segmentasi khalayak. Kita bisa menetapkan
segmentasi khalayak berdasarkan faktor demografis, yaitu berdasarkan usia,
jenjang pendidikan, jenis kelamin atau pun lokasi tempat tinggal. Biasanya
segmentasi bkn hny berdasarkan satu aspek dr faktor demografis saja, melainkan
menggunakan beberapa aspek.
Selain itu kita juga bisa menggunakan
faktor psikografis yg divisualisasikan lwt VALS utk melihat gaya hidup &
nilai org yg membutuhkan informasi. Bnya pakar ilmu komunikasi yg menyatakan
bahwa manusia tdk hny membaca sesuatu krn ingin mendaptkan informasi, tapi juga
krn ada tulisan yg mendorong emosinya spt mengejutkan, menyenangkan & mengagumkan.
Kita bisa memadukan pendekatan
demografis & Psikografis dlm menetapkan segmentasi khalayak. Biasnya kita
menggunakan instrumen pengumpul data berupa angket utk menggali informasi data
khalayak, jmlh bagian terbesar respon yg jwbannya sama yg dijadikan dasar
menetapkan segmentasi khalayak.
Khalayak
Sasaran
DATA
Menetapkan
Khalayak Sasaran
MODUL 8
PEMASARAN &
DISTRIBUSI PENERBITAN
KB 1 PEMASARAN TERBITAN
Prinsip dasar pemasaran yg dilakukan
sektor publik (Dann & Dann) adl :
1. Pemasaran
mrpk proses dua arah, sehingga bkn pendekatan satu satu arah yg hny memberi
manfaat utk kepentingan distribusi saja
2. Berorientasi
pd kustomer shg pemasaran yg efektif akan bergantung pd apa yg dibutuhkan
individu & bagaimana memenuhi dgn produk yg dibuat
3. Pemasaran
mrpk praktek menejerial yg melibatkan pendekatan brtahap, yaitu :
a. Filsafat
berpusat pd klien
b. Alokasi
sumber daya scr strategis melalui penelitian pasar & segmentasi pasar
c. Mengembangkan
taktik yg memadukan program distribusi & cara penyampaian produknya
Penyebab
kegagalan sektor publik menggunakan pendekatan pemasaran :
1. Terbatasnya
pemahaman thd sifat pemasaran
2. Reputasi
pemasaran tdk begitu baik akibat ulah segelintir pemasar yg bertindak tdk etis
3. Sering
kali menggantungkan harapan pada pemasaran yg terlalu tinggi, padahal anggaran
yg disediakan sedikit & ingin dicapai pada waktu singkat
4. Tdk
mampu memanfaatkan segmentasi pasar
5. Terbatasnya
akses pada keterlibatan dlm mengembangkan produk yg akhirnya membutuhkan kegiatan pemasaran utk bisa sampai pd
pengguna.
A.
KONSEP
DASAR PEMASARAN
Pengertian Pemasaran adal :
-
Menurut TheChartered Institute of Marketing, pemasaran adl proses manajemen
yg mengidentifikasi, mengantisipasi & memuaskan kustomer yg mjd syarat utk
bisa memperoleh laba.
-
Philip Kotler
menyebut pemasaran sbg proses sosial yg membuat individu & kelompok
memperoleh apa yg dibutuhkan & diinginkan melalui penciptaan &
pertukaran produk & nilai dgn org lain.
-
Palmer yg
menempatkan pemasaran dlm konteks 4P, mndefinisikan pemasaran sbg kegiatan yg
pd hakikatnya mengelola sumber daya organisasi shg organisasi tsb bisa memenuhi
perubahan kebutuhan kustomer yg bergantung pd organisasi utk bisa memenuhinya.
-
Bartles menyebut
pemasaran sbg proses tempat masyarakat, memasok kebutuhan konsumsinya, dgn
mengembangkan sistem distribusi yg melibatkan sejmlh partisipan, yg
berinteraksi dibawah kendala2 (teknis & etis) yg melahirkan transaksi/arus
yg menghentikan pemisahan pasar & menghslkan pertukaran & konsumsi.
Konsep
dasar yg terkait dgn pemasaran :
a.
Konsep
produk, melihat
kustomer sbg org yg lbh memilih produk yg menawarkan fitur2 yg lbh berkualitas,
berkinerja bgus atau inovatif.
b.
Konsep
penjualan, melihat
kunci keberhasilan pencapaian tujuan organisasi adl kemampuan organisasi utk
bisa menjual & tak memperhatikan apakah produk itu dibutuhkan pasar atau
tdk
c.
Konsep
pemasaran, melihat
tujuan organisasi mencakup efektivitas & evisiensi produksi dibandingkan
kompetitor dlm membuat, menyampaikan & mengomunikasi nilai pd kustomer yg
mrpk sasaran produk
d.
Konsep
pemasaran sosial, perkembangan dr konsep pemasaran, bahwa tugas
organisasi adl menentukan apakah kebutuhan, keinginan & kepentingan sasaran
pasar & menyampaikan produk yg memuakan hasrat kustomer scr efektif &
efisien dibandingkan dgn kompetitor2nya.
Langkah2
pemasaran/ matriks Bauran pemasaran :
1. Analisis 4. Taktik
2. Tujuan 5. Implementasi
3. Strategi 6. Kendali
Prinsip
pemasaran :
a. Kenali
siapa sebenarnya khalayak anda
b. Apa
tindakan yg akan anda lakukan
c. Bagaimana
pertukaran yg terjadi
B.
BAURAN
PEMASARAN
KONSEP
INTI PEMASARAN
Konsep dasar bauran pemasaran mrpk
paduan dr 4 komponen yg diperhitungkan dlm menyusun rencana pemasaran. Keempat
komponen tsb adl price, place, product & promotion, biasa disingkat 4P. Dlm
perkembangannya 4P mengalami penyesuaian & perubahan. Ada yg menambah P
satu lagi, yaitu people. Ada pula yg
mengubahnya mjd SIVA (strategy,
information, value, access)
Bauran pemasaran adl kombinaasi dr 4
variable/kegiatan yg mrpk inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk,
struktur harga, kegiatan promodi & sistem distribusi.
a. Produk
Produk adl barang/jasa yg dijual
perusahaan/organisasi bisnis. Istilah lain di dunia pemasaran adl bauran produk
(product mix) juga lini produk (product line). Menurut Swastha lini
produk adl sekelompok barang yg pd pokoknya cenderung mempunyai tujuan
penggunaan sama & memiliki karakteristik scr fisik yg hampir sama.
Sedangkan bauran produk adl seluruh barang yg dijual oleh satu organisasi bisnis.
Utk kepentingan pemasaran kita bisa
memakai pilihan yg tersedia dlm strategi lini produk :
a. Memperluas
lini produk
b. Menyempitkan
bauran produk
c. Perubahan
produk yg ada
d. Pengembangan
manfaat dari produk yg ada
e. Penentuan
posisi produk
f. Melakukan
peningkatan (trading up)atau
penurunan (trading down)
g. Diferensiasi
barang & strategi pasar yg dilakukan dgn membuat segmentasi produk pd
kelompok usia, jenis kelamin atau penduduk satu wilayah.
b. Harga
Harga adl jml uang yg dibutuhkan utk
mendptkan sejml kombinasi dr barang beserta pelayanannya (Swasta). Tujuan
penetapan harga adl :
a. Mendapatkan
laba maksimal
b. Mendapatkan
pengembangan investasi yg ditargetkan/ pengembalian pd penjualan bersih
c. Mencegah/mengurangi
persaingan
d. Mempertahankan/memperbaiki
pangsa pasar
c. Distribusi
Saluran distribusi adl saluran yg
digunakan oleh produsen utk menyalurkan barang dr produsen sampai ke
konsumen/pemakai industri. Dgn demikian dlm distribusi barang itu akan ada
produsen, oerantara & konsumen akhir.
d. Promosi/komunikasi
pemasaran
Promosi mrpk penyampaian informasi
produk dr produsen pd konsumen. Komunikasi produk tdk menggunakan satu
saluran/media komunikasi saja melainkan menggunakan berbagai saluran komunikasi,
spt saluran komunikasi lisan, kelompok, tertulis & komuniksai massa.
Uraian Swastha, promosi adl arus
informasi/persuasi satu arah yg dibuat utk mengarahkan seseorg/organisasi pd
tindakan yg menciptakan pertukaran dlm pemasaran. Sedangkan Stanton menjelaskan
bauran promosi sbg kombinasi strategi yg paling baik dr variable2 periklanan,
personal selling & alat promosi lainyg kesemuanya direncanakan utk mencapai
tujuan program penjualan.
Variable2
bauran promosi
C.
PEMASARAN
HASIL TERBITAN
Kita hrs mengambil keputusan strategi
mana yg akn kita pergunakan utk kegiatan pemasaran. Memilih keputusan dilakukan
berdasarkan pertimbangan. Kita bisa mengambil keputusan dgn pertimbangan
logis-rasional. Ada data & fakta yg kita gunakan utk mengambil keputusan,
mungkin kita menggunakan analisis kuantitatif & kualitatif utk pengambilan
keputusan.
Gambar
4P
Kendala biasanya selalu ada dlm setiap
pilihan kita. Kita hrs berfikir bgmn meminimalkan/ menghilangkan kendala, namun
bisa memaksimalkan peluang yg tersedia. Kendala ada yg bisa kita kendalikan
namun ada jg yg tdk bisa di kendalikan. Utk bisa mengendalikan kendala
dibutuhkan kemampuan berfikir kreatif guna menyelesaikan masalah.
Komponen
bauran pemasaran :
1.
Keputusan
Produk
Terkait dgn produk, baik yg bersifat
kasat mata maupun tdk kasat mata, beberapa keputusan yg bisa dibuat berdasarkan
dimensi2 produk , yaitu :
a. Merek
(brand name) f.
Kualitas
b. Fungsi g.
Perbaikan & dukungan suku cadang
c. Gaya h.
garansi
d. Mutu i.
Aksesori & layanan
e. Keamanan
2.
Keputusan
Harga
Keputusan
penetapan harga utk kepentingan pemasaran dibuat dgn memperhatikan :
a. Strategi
penetapan harga yg misalnya terkait dgn upaya penetrasi pasar
b. Harga
utk eceran
c. Harga
utk partai bsr
d. Diskon
utk pembayaran tunai atau pembayaran awal
e. Harga yg
disesuaikan dgn situasi & kondisi
f. Harga
rata2
g. Fleksibilitas
harga
h. Perbedaan
harga utk wilayag tertentu.
3.
Keputusan
Pasar
Pengambilan
keputusan utk kegiatan pemasaran adl :
a. Strategi
promosi
b. Iklan
c. Personal
selling atau pembentukan wiraniaga’
d. Public
relation & publisitas
e. Promosi
penjualan
f. Anggaran
komunikasi pemasaran
4.
Keputusan
Distribus
Keputusan
yg diambil utk distribusi adl :
a. Saluran
distribusi
b. Cakupan
pasar(distribusi inklusif, selektif/eksklusif
c. Saluran
keanggotaan yg spesifik
d. Manajemen
persediaan produk
e. Gudang
f. Penetapan
pusat distribusi
g. Pemrosesan
permintaan
h. Transportasi
i.
Logistik cadangan
KB 2 DISTRIBUSI TERBITAN
Sekarang ini pasar media mengalami perubahan yg
dinamakan sbg “ekonomi baru”. Zotto
mengutip Gordon menyatakan bahwa ekonomi baru mrpk persamaan dr akselerasi
tingkat kemajuan teknis dlm bidang teknologi informasi pd paruh ke-2 dasawarsa
1990an, tanpa memperhitungkan kontribusinya seblm thn 1995. Ekonomi baru
dipandang sbg transformasi yg mengurangi defisit anggaran, inflasi & siklus
bisnis.
Sedangkan menurut Bosworth & Triplett yg dikutip
Zotto, ekonomi baru mencakup
teknologi informasi spt komputer, periferalnya, software komputer, komunikasi & peralatan terkait. Daya
pendorong fenomena ekonomi baru adl dampak
globalisasi, intensifikasi kompetisi internasional & dampak inovasi
teknologi yg berlangsung pd dasawarsa lalu yg membawa pd perbaikan umum
alam peningkatan produktivitas jangka panjang.
Karakteristik ekonomi baru adl :
a. Sektor
ekonomi informasi memberi sumbangan lbh dr 25%
pd tingkat pertumbuhan pendapatan domestik kotor (GDP)
b. Dlm
sektor bisnis, internet dipakai sbg infrastruktur utk transaksi ekonomi
setidaknya oleh 25% bisnis.
c. Setidaknya
25% rumah tangga memiliki komputer & akses pd internet
A.
DISTRIBUSI
TERBITAN
Distribusi adl
salah satu dr 4 komponen bauran pemasaran yaitu komponen place. Distribusi dimaknai sbg sebuah sitem yg menghubungkan
penghasil produk dgn penggunanya. Distribusi bkn hny penyampaian scr fisik terbitan
pd penggunanya melainkan juga mrpk proses penyampaian gagasan & pikiran yg
disampaikan penulis melalui terbitan pd khalayaknya.
DISTRIBUSI TERBITAN KONVENSIONAL
Dr gmbr ada 3
metode deistribusi, yaitu dibagikan cuma-cuma, pertukaran & memenuhi
permintaan pengguna.
PROSES DISTIBUSI TERBITAN DIGITAL
Yg membedakan
terbitan digital dgn konvensional adl medium, bila pd terbitan konvensional
pengguna bisa lgsg membaca informasi yg disampaikan terbitan begitu memperoleh
terbitan, maka utk terbitan digital memerlukan perangkat lain.
Ada dua saluran
distribusi utk penerbitan konvensional & penerbitan digital, yaitu :
1. Saluran
distribusi yg mengalihkan bentuk fisik medium penyimpanan informasi entah dlm
bntk cetakan maupun digital dr pembuat ke pengguna
2. Distribusi
yg menggunakan saluran teknologi informasi & komunikasi, yg memungkinkan
terbitan digital bisa sampai dr pembuat terbitan ke tangan penggunanya.
B.
BENTUK2
DISTRIBUSI TERBITAN
Kekuatan &
kelemahan bentuk distribusi terbitan konvensional :
No
|
Bentuk
distribusi
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
1
|
Pembagian
|
a. Biaya
distribusi rendah
b. Bisa
diketahui penerima terbitan
c. Terbitan
bisa disebarkan sesuai waktu distribusi
d. Bila
sdh membuat terbitan berdsrkan kategorisasi khalayak, maka distribusi mjd
efektif & produktif
|
a. Terbitan
tdk semua diterima org yg membutuhkan
b. Khalayak
sasaran terbitan tdk tepat
c. Bisa
mrpk kegiatan membagi hbs saja tanpa melihat manfaatnya bagi khalayak
|
2
|
Pertukaran
|
a. Penerima
mrpk institusi yg membutuhkan
b. Bisa
memperkaya koleksi perpust krn ada pertukaran terbitan
c. Biaya
distribusi relatif rendah krn tdk bny alokasi jmlh terbitan yg ditukar
|
a. Tdk
terjadi pertukaran terbitan krn institusi yg mjd sasaran tdk membuat terbitan
b. Terbitan
yg diberikan cenderung dipandang berbeda dgn terbitan yg dibeli
|
3
|
Permintaan
|
a. Penerima
terbitan adl org yg membutuhkan
b. Bisa
diketahui org yg menerima terbitan
c. Peminta
terbitan aktif meminta
|
a. Membuthkan
biaya distribusi yg tinggi
b. Lambanya
penanganan permintaan
c. Kemungkinan
ada org yg iseng meminta terbitan
d. Pengelola
terbitan pasif, hny menunggu permintaan
|
Kekuatan &
kelemahan bentuk distribusi terbitan digital :
No
|
Bentuk
distribusi
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
1
|
Pembagian
|
a. Praktis
b. Tdk
membutuhkan biaya pengiriman
c. Tepat
utk kelompok sasaran yg memiliki kemampuan mengoperasikan komputer
d. Bisa
diketahui org yg menerima distribusi terbitan digital
|
a. Bisa
diperoleh org yg tdk membutuhkan
b. Membuthkan
keterampilan mengoperasikan komputer
c. Tdk
familier bagi org yg tdk bisa mengoperasikan komputer
d. Blm
bny org yg biasa membaca terbitan melalui layar komputer
|
2
|
Pertukaran
|
a. Bisa
dikirim melalui email bila sulit mengirimkan fisik mediumnya
b. Bisa
diketahui institusi yg akan menerimanya
|
a. Mungkin
dikirimkan pd institusi yg tdk membutuhkannya
b. Tdk
terjadi kegiatan pertukaran
|
3
|
Permintaan
|
a. Biaya
kirim relatif murah
b. Praktis
c. Mudh
dikemas
d. Bisa
mengarahkan mrk yg meminta dikirim CD/DVD utk megunduh sendiri informasi yg
diminta pd situs perpust
|
a. Ada
kemungkinan peminta adl org yg tdk membutuhkan, namun hny ingin memperoleh
pemberian gratis
b. Ada
kemungkinan CD/DVD rusak dlm proses pengiriman shg tdk bisa dibuka
|
4
|
Pengunduhan
Dokumen
|
a. Tdk
membutuhkan biaya distribusi
b. Menjangkau
sasaran yg luas & tersebar
c. Ada
mekanisme penyeleksian sendiri, krn hny org yg berminat yg membuka situs
d. Memudahkan
pemberian umpan balik dari pengguna
|
a. Khalayak
penerima tdk spesifik
b. Bila
tdk ditangani cermat, dokumenya rentan thd serangan hacker
c. Terjadi
gangguan komunikasi shg tdk bisa mengakses situs perpust
d. Terjadi
gangguan akses manakala jml pengakses pd wkt yg sama terlalu bny
|
MODUL 9
PROPOSAL
PENERBITAN
KB
1 PENYUSUNAN PROPOSAL PENERBITAN
Proposal
adl suatu acuan usulan, konsep, ide atau gagasan utk melaksanakankegiatan dlm
bntk tulisan (Maysuhara). Sedangkan tujuan
penulisan proposal adl utk mencari & mendptkan dukungan dana,meyakinkan
pendonor, memudhkan pelaksanaan kegiatan & sbg acuan/ landasan operasional
kegiatan.
Jenis2
proposal :
1.
Proposal kegiatan
a.
Proposal pemecahan masalah
b.
Proposal implementasi inovasi
c.
Proposal pelayanan
2.
Proposal penelitian
3.
Proposal usaha
A. MENYUSUN PROPOSAL PENERBITAN
Yg pertama kita
lakukan dlm menyusun proposal adl perumusan masalah, kita juga membutuhkan
membutuhkan latar belakang yg mendiskripsikan fakta & data yg berkaitan dgn
permasalahan yg dihadapi.
Cara sederhana
utk melakukan persiapan penulisan proposal adl dgn menjawab pertanyaan2 yg
terangkum dlm 5W + 1 H (who, what, where,
when, why + how). Jawaban dr pertanyaan itu mjd bahan bagi kita utk menulis
dlm bntk proposal penerbitan buku & memnadu kita utk mengumpulkan data yg
kita perlukan.
B. KOMPONEN POKOK & SISTEMATIKA
PROPOSAL PENERBITAN
Dua komponen
pokok proposal penerbitan (Maysuhara) adl :
1.
Bagian utama yg berupa proposalnya
sendiri
2.
Lampiran
Komponen
tsb msh bisa ditambah pd bagian awalnya :
1.
Surat pengantar
2.
Propsal kegiatan
3.
Lampiran
Sistematika komponen proposal yg
dikemukakan Maysuhara adl (a) latar belakang (b) nama & tema kegiatan (c)
maksud & tujuan kegiatan (d) target & sasaran kegiatan (e) waktu &
tempat pelaksanaan (f) materi & pembicara (g) penutup & lembar
pengesahan.
Tipe sistematika yg memuat lbh utuh
rencana kegiatan & proposalnya adl :
1.
Bab I Pendahuluan, terdiri dari:
a.
Latar belakang
b.
Maksud & tujuan
c.
Ruang lingkup kegiatan
d.
Waktu & tempat kegiatan
e.
Keluaran/ produk kegiatan
2.
Bab II Uraian kegiatan
a.
Bentuk kegiatan
b.
Alur kegiatan
3.
Bab III Metode Pelaksanaan Kegiatan,
terdiri dari :
a. Metode
& pendekatan
b. Organisasi
pelaksanaan kegiatan
c. Personalia
d. Jadwal
kerja
4.
Bab IV Rencana Anggaran
Biasanya melengkapi proposal yg terdiri
3 bab itu bagian awalnya dilengkapi dgn rangkuman proposal yg tercantum latar
belakng singkat, tujuan kegiatan, hasil yg diharapkan & jml anggaran yg
diperlukan. Dgn membaca rangkuman proposal pembaca proposal bisa memahami
kegiatan yg diusulkan dgn cept, tanpa hrs mempelajari keseluruhan proposal yg
diajukan.
Pada sistematika ketiga ini kita
menggunakan sistematiak tanpa menggunakan bab :
1.
Pendahuluan
2.
Bentuk kegiatan
3.
Maksud & tujuan
4.
Waktu & tempat kegiatan
5.
Organisasi pelaksanaan kegiatan
6.
Jadwal kerja
7.
Anggaran kegiatan
C. CONTOH PROPOSAL PENERBITAN
Dlm perumusan
masalah kita memerlukan data penunjang utk menunjukkan bahwa permaslahan yg
dihadapi memang permasalahan faktual, bkn sekedar rekaan belaka. Pada latar
belakang kita sdh mulai menekankan adanya permasalahan yg hendak kita selesaikan
melalui kegiatan penerbitan yg kita lakukan
Dlm membuat
judul yg menarik bisa dilakukan dgn :
a.
Membuat dlm kalimat aktif
b.
Singkat
c.
Mencerminkan isi
d.
Menunjukkan dlm kegiatan yg kita usulkan
melalui proposal penerbitan
KB
2 PENILAIAN PROPOSAL PENERBITAN
Penilaian
yg kita buat membutuhkan kriteria & indikator. Kriteria mrpk acuan yg
bersifat kualitatif, spt dgn menyebut baik, sedang & buruk. Indikator adl
ukuran yg dgn sendirinya bersifat kuantitatif.
A. KELAYAKAN PROPOSAL PENERBITAN
Utk kelayakan
proposal kita bisa melakukan evaluasi thd proposal yg kita buat sendiri.
Evaluasi proposal pd dasarnya mrpk penilaian thd proposal scr keseluruhan baik
format maupun substansi kegiatan yg ditawarkan.
Karakteristik
produk yg kita tawarkan dlm proposal :
1.
Produk yg kita tawarkan sebenarnya mrpk
salah satu pendekatan utk mengatasi permasalahan dlm pelayanan perpustakaan.
2.
Biaya yg diperlukan
3.
Apa yg diuraikan dlm proposal tentu hrs
berkaitan dgn pendekatan yg kita pakai dlm penyelesaian masalah.
4.
Proses/prosedur bkn sekedar menerbitkan
melainkan juga mendistribusikan.
Dlm menulis
& menilai proposal disarankan hal2 sebagai brkt ;
1. Format
penulisannya sedpt mungkin bersifat naratif, shg pembaca merasa sedang
mengikuti sebuah kisah yg mengalir dari satu pokok bahasan ke pokok bahasan
berikutnya
2. Ada
baiknya mempergunakan visualisasi dlm bntk grafik, bagan atau gmbr utk
menjelaskan konsep2 yg abstrak/relasi antara satu komponen dgn komponen
lainnya.
3. Upayakan
pd setiap paragraf ada kalimat pokok & kalimat penunjang.
4. Dlm
menuliskan tujuan, sebaiknya kita tdk merumuskan tujuan yg berlebihan yg mrpk
tujuan yg mustahil bisa kita capai dlm rentang waktu kegiatan yg kita usulkan
& melalui kegiatan yg kita usulkan
5. Dianjurkan
utk tdk beranggapan bahwa pembaca proposal adl org yg memahami permasalahanyg
kita usulkan solusinya
6. Meski
ada pedoman utk isi proposal, namun prinsip dasar sistematika proposal adl
menggunakan urut2an logis tertentu
7. Biasakan
utk memeriksa & membaca ulang proposal yg kita tulis.
Comments
Post a Comment