TENTANG HIV AIDS DAN IMS
MAKALAH TENTANG HIV AIDS DAN IMS
OLEH
:
RIO
ANAS BAHTIAR
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini bisa penulis selesaikan
tepat pada waktunya.
Salawat serta salam semoga dilimpahkan
kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umat dari alam kegelapan ke alam yang
terang benderang seperti yang kita rasakan saat sekarang ini.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca nantinya. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan
hidayah kepada kita semua.
Tegal, Januari 2013
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I. PENDAHULUAN
- LATAR
BELAKANG................................................................................ 4
- TUJUAN...................................................................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN
- KEPANJANGAN
DAN PENGERTIAN HIV DAN AIDS.................... 5
- CARA
PENULARAN................................................................................ 6
- CARA
PENCEGAHAN............................................................................. 9
BAB III. IMS
- APA
ITU IMS ............................................................................................. 11
- JENIS-JENIS
IMS ..................................................................................... 12
- PENCEGAHAN
................................................................................ ........ 13
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................. ........ 17
B. SARAN
............................................................................................ ........ 17
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Latar belakang pembuatan
makalah ini adalah sebagai tuntutan bagi mahasiswa, supaya lebih menguasai
materi, sehingga memudahkan dalam perkuliahan, dan merupakan sistem yang
ditetapkan bersama untuk menunjang kuliah yang mantap.
B.
TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis mempunyai
maksud dan tujuan antara lain :
a.
Melamar pekerjaan
b.
Sebagai bahan koreksi terhadap kekurangan bagi
penulis dalam menyempurnakan makalah.
c.
Memberi sarana berfikir bagi masyarakat untuk
dapat memahami materi.

PEMBAHASAN
A.
KEPANJANGAN DAN PENGERTIAN HIV DAN AIDS
1.
Penyakit HIV
HIV adalah singkatan dari
Human Immuno Deficiency Virus, yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara
menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga dapat merusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan
penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel
CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembangbiak virus HIV. Baru kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat
diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh, maka ketika
diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah
kita dapat meninggal dunia walaupun terkena pilek biasa.
2.
Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan dampak/efek dari
perkembangbiakkan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang melemahkan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah/menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang
tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh
virus HIV.
Ketika kita terkena virus
HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang
lama yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.
Seseorang dapat menjadi
HIV positif. Saat ini tidak ada obat serum maupun vaksin yang dapat
menyembuhkan manusia dari virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B.
CARA PENULARAN
1.
Lewat Cairan Darah
a.
Melalui tranfusi darah/produk darah yang sudah
tercemar HIV,
b.
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar
HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik
dikalangan pengguna narkotika suntikan,
c.
Melalui pemakaian jarum suntik yang berulang
kali dalam kegiatan lain : misalnya penyuntikan obat, imunisasi,
d.
Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit,
misalnya : tindik, tato dan alat facial wajah.
2.
Lewat Cairan Sperma dan Cairan Vagina
a. Melalui hubungan seks. Penetratif
(penis masuk kedalam vagina/anus) tanpa menggunakan kondom. Sehingga
memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan
seks lewat vagina).
b. Tercampurnya cairan sperma dengan
darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
3.
Lewat Air Susu Ibu
a.
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu
hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya
dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi
(mother to child transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan
dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
1)
Secara langsung (tranfusi darah, dari produk
darah/tranplantasi organ tubuh yang tercemar HIV.
2) Lewat alat-alat (jarum suntik,
peralatan dokter, jarum tato, tindik dan lain-lain). Yang telah tercemar HIV
karena baru dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi
terlebih dahulu.
Karena HIV dalam jumlah yang cukup untuk
menginfeksi orang lain ditemukan dalam darah, air mani dan cairan vagina otha.
Melalui cairan-cairan tubuh yang lain tidak
pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya : air mata, keringat, ait
liur/ludah, air kencing).
Dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman
dengan orang terinfeksi HIV dapat terjadi penularan. Walaupun secara statistik
kemungkinan ini antara 0,1% (jauh dibawah resiko penularan HIV melalui tranfusi
darah). Tetapi lebih dari 90% kasus penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan
seks yang tidak aman.
Hubungan seksual secara anal (lewat dubur)
paling beresiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan
lebih mudah terluka didandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih
mudah masuk ke aliran darah.
Dalam hubungan seks vagina perempuan lebih
besar resikonya dari pada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh.
Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina.
Kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi
lebih tinggi. HIV dicairan vagina/darah tersebut juga dapat masuk ke aliran
darah melalui saluran kencing pasangannya.
AIDS tidak ditularkan
melalui :
-
Makan
dan minum bersama/pemakaian alat makan minum bersama.
-
Pemakaian
fasilitas umum bersama. Seperti telepon umum, wc umum dan kolam renang.
-
Ciuman,
senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
-
Lewat keringat/gigitan nyamuk.
C.
CARA PENCEGAHAN
-
Gunakan jarum suntik yang steril/baru setiap
kali akan melakukan penyuntikan/proses yang lain yang dapat mengakibatkan
terjadinya luka.
-
Selalu
menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman. Artinya hubungan seks yang tidak
memungkinkan tidak tercampurnya cairan kelamin. Karena hal ini
memungkinkan penularan HIV.
-
Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif
sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya. Sehingga keputusan untuk menyusui
bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
Ada 3 cara :
-
Abstinensi (puasa, tidak melakukan hubungan
seks).
-
Melakukan prinsip monogram.
-
Untuk melakukan seks yang mengandung resiko
dianjurkan melakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom.
Tanda-tanda umum :
-
Berat
badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat.
-
Demam
tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
-
Diare
berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
Gejala tambahan :
-
Batuk
berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
-
Kelainan kulit dan iritasi (gatal-gatal).
-
Infeksi
jamur pada mulut dan kerongkongan.
-
Pembengkakan
kelenjar getah bening diseluruh tubuh seperti dibawah telinga, leher, ketiak,
dan lipatan paha.
BAB III
IMS
A. Apa itu IMS ?
IMS adalah infeksi yang sebagian besar menular
lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. Hubungan seks ini
termasuk hubungan seks lewat liang senggama, lewat mulut (oral) atau lewat
dubur (anal).
IMS juga disebut penyakit kelamin atau penyakit
kotor. Namun itu hanya menunjuk pada penyakit yang ada di kelamin. Istilah
Infeksi Menular Seksual lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara
penularannya. Tanda-tandanya tidak selalu ada di alat kelamin. Tanda-tandanya
juga ada di alat penglihatan, mulut, saluran pencernaan, hati,otak dan bagian
tubuh lainnya.
Contohnya HIV/AIDS dan Hepatitis B yang menular
lewat hubungan seks, tetapi penyakitnya tidak bisa dilihat dari alat
kelaminnya. Artinya, alat kelaminnya masih tampak sehat meskipun orangnya
membawa bibit penyakit-penyakit ini.
1.
Mengapa saya perlu tahu tentang IMS ?
Kalau kita sudah pernah berhubungan seksual,
maka kita dapat terkena IMS, walaupun mungkin kita cuma pernah berhubungan
seksual satu kali saja.
2.
Apa bahayanya IMS ?
§ IMS membuat kita
sakit-sakitan
§ IMS membuat kita
mandul
§ IMS bisa merusak
penglihatan, otak dan hati
§ IMS bisa
ditularkan pada bayi
§ IMS bisa
menyebabkan kita mudah tertular HIV
§ IMS tertentu
seperti HIV dan Hepatitis B, bisa menyebabkan kematian.
B.
Apa
saja jenis-jenis IMS itu?
Ims ada banyak sekali jenisnya. Beberapa diantaranya yang paling penting adalah
:
§ GO atau kencing
nanah
§ Klamidia
§ Herpes kelamin
§ Sifilis atau raja
singa
§ Jengger ayam
§ Hepatitis
§ HIV/AIDS
1.
Apa
semua IMS bisa diobati ?
Tidak semua IMS bisa diobati. HIV/AIDS, Herpes, Jenger Ayam dan
Hepatitis termasuk jenis-jenis IMS yang tidak bisa disembuhkan. HIV/AIDS
termasuk paling berbahaya. HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan dan merusak
kekebalan tubuh manusia untuk melawan penyakit apapun. Akibatnya, orang menjadi
sakit-sakitan dan banyak yang meninggal karenanya.
Sementara Herpes, sering kambuh dan sangat nyeri kalau kambuh. Pada
Herpes, yang diobati cuma gejala luarnya saja, tetapi bibit penyakitnya akan
tetap hidup di dalam tubuh selamanya.
Catat ! Hepatitis juga tidak bisa disembuhkan. Walau begitu, ada jenis
Hepatitis tertentu yang bisa dicegah dengan imunisasi.
2.
Apa
yang harus kita lakukan kalau terkena IMS ?
Kalau terkena IMS atau curiga terkena IMS :
§ Cepat ke dokter ! IMS harus diobati, tetapi jangan mengobati sendiri. Dokter saja perlu
melakukan tes untuk memastikan IMS yang diderita pasiennya. Obat IMS juga
berbeda-beda tergantung jenis IMS-nya. Cuma dokter yang tahu obat paling tepat
untuk IMS yang diderita. Pergilah ke dokter, klinik, puskesmas atau rumah
sakit. ikuti saran dokter atau petugas kesehatan dan habiskan semua obatnya
meski sakit dan gejalanya sudah hilang. Ajak atau anjurkan semua pasangan seks
yang Anda ketahui untuk juga berobat.
§ Jangan melakukan hubungan seks selama dalam pengobatan
IMS.
§ Beberapa IMS meskipun diobati, tidak bisa disembuhkan
dan sifatnya kumat-kumatan. Herpes misalnya, akan kumat pada waktu-waktu
tertentu.
§ Tes IMS tidak
selalu dilakukan kecuali kalau perlu. Biasanya dokter memeriksa berdasarkan
tanda-tanda atau gejala-gejala yang kita rasakan. Jawablah semua pertanyaan
dokter dengan jujur supaya ia dapat memberikan obat yang tepat.
C.
Mencegah IMS !!!
Cara mencegah IMS pada orang dewasa terutama
adalah dengan tidak membiarkan darah atau cairan kelamin orang lain
masuk ke dalam tubuh kita. Bagaimana mungkin?
Pencegahan Penularan lewat seks :
A
|
Absen
dari seks, alias tidak berhubungan seks sama sekali sehingga tidak ada
cairan kelamin yang masuk ke dalam tubuh. ini sama dengan Pantang
Seks atau Puasa Sekssaat jauh dari pasangan
|
B
|
Berlaku
saling setia, atau berhubungan hanya dengan seseorang yang dapat
dipastikan hanya berhubungan seks dengan kita saja kalau sudah
menikah atau kita tidak bisa berpantang seks.
|
C
|
Cegah infeksi dengan menggunakan kondom sewaktu berhubungan seks. BIla kita tidak
dapat memastikan kesetiaan pasangan kita, atau tidak tahu apakah ia pernah
menerima transfusi darah, tato, suntuka dengan jarum yang tidak steril,
gunakan kondom. Juga bila kita tidak bisa setia kepada pasangan kita. Gunakan
kondom untuk hubungan seksual baik lewat liang senggama, lewat mulut maupun
lewat dubur.
|
Pencegahan Penularan Cara lainnya :
1. Mencegah masuknya
transfusi darah tambahan yang belum diperiksa kebersihannya dari IMS ke
dalam tubuh kita.
2. Berhati-hati
waktu menangani segala hal yang tercemar oleh darah segar.
3. Mencegah
pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama atau tidak steril terhadap diri
kita. Misalnya Jarum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang bekas
dipakai orang lain. Jarum suntik yang abru biasanya masih dalam plastik dan
dibuka dihadapan kita.
Penularan IMS
|
Kita bisa terkena IMS melalui hubungan seks yang
tidak aman. Yang dimaksudkan tidak aman adalah :Hubungan seks lewat liang
senggama tanpa kondom (zakar masuk ke vagina atau liang senggama)
§ Hubungan seks
lewat dubur tanpa kondom (zakar masuk ke dubur)
Seks oral (zakar dimasukkan ke mulut tanpa zakar ditutu
Comments
Post a Comment