SELAMAT TINGGAL MASA LALU

Hari ini, kulepas kau dari hatiku. Tepatnya mulai jam ini, menit ini, detik ini juga. Dan dari tempat ini, hati yang terdalam, kuikhlaskan semua bentuk cinta, harapan dan penantian terbang menuju awan. Biarlah mereka mengembara, mencari arahnya, kemana saja. Bahkan mendekatimu juga. Kemudian menepi di sana, biar menemukan titik nadirnya.Kukembalikan semua perasaanku padamu, duhai masa lalu.
Satu alasan saja mengapa kulakukan ini. Aku tak mau dikategorikan sejenis mahluk bernama keledai. Konon ia mempunyai perangai dungu. Atau sebangsa unggas yang tiada pekerjaan lain kecuali memandang bulan. Atau sebuah bentuk kata ulang yang bernama kesia siaan. Atau sebuah kekhilafan tak berarti yang dalam istilah agama disebut mubazir. Kini semua itu tak akan ada dalam hidupku lagi.
Berlalulah kau dari hidupku. Kenangan manis saat kita menghabiskan banyak waktu bersama tak akan terasa indah lagi. Tahukah kau kenapa? Karena bunga bunga cinta yang kau tanam di hatiku ternyata sudah lama layu. Bodohnya, aku telah merawat bunga-bunga yang telah mati itu. Aku pupuk dengan harapan. Aku semai dalam penantian. Aku rawat dengan waktuku. Tapi tiada makna, karena kau menabur benih cinta untuk yang lain.
Tapi mengapa? Rasanya tak perlu alasan untuk tahu. Bahkan aku tak butuh sepatah kata pun sebagai jawaban. Yang kutahu pasti, semua baikmu bukan lagi untukku.
Lihat, aku tidak mati walau bukan seorang pangeran lagi. Lega rasanya mengungkapkan semua ini. Apalagi ada sebuah wahana dimana aku bisa berteriak kepada dunia. Woi, aku single kini! Aku siap membuka hatiku untuk sesuatu yang baru.
Jujur, tadinya aku takut tidak menemukan orang sebaik kamu. Lagi-lagi bodohnya aku, melupakan bahwa Tuhan itu kuasa. Ia yang sangat tahu dan bukannya diriku. Untung kesadaran itu datang hingga membuka wawasan pemikiranku dan mulai membisikkan harapan dalam tiap sujud merujuk syahdu doaku:
Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami pasangan hidup yang shaleh. Dan anak yang jadi penyejuk hati. Serta jadikanlah kami pemimpin bagi orang orang yang bertakwa. Amien.
Doa dengan harapan sempurna. Mewakili segenap harapku akan kehidupan yang didamba. Terbang ke langit melewati bintang bintang, menyalami rembulan, mencandai matahari. Untuk kemudian sampai di Ar-Rasy, tempat Yang Maha Agung dimana Dzat Yang Paling Kuasa bertahta. Hanya dengan sebuah kata kun maka jadilah. Jagat raya cintaku yang bagai kegelapan blackhole akhirnya menampakkan kecemerlangan dengan munculnya bintang baru.
Bintang baru itu berwajah cerah, berhati lembut. Allah memberi jejak sempurna bagi manusia sebangsa aku. Telah datang seorang wanita, baik, shalehah, cantik, kaya. Apalagi yang kurang, coba?
Kemudian setan mencoba mengitik ngitik hatiku untuk riya. Plak! Terasa ada yang menampar hatiku kencang. Rupanya malaikat kebaikan menjentikku agar sadar. Aku segera beristigfar karena aku lupa satu hal. Aku tak sedikit pun tahu hati manusia sebenarnya. Semua yang tampak adalah permukaan. Yang di kedalaman susah diselami. Biar itu menjadi urusan Tuhan. Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha dalam keterbatasannya. Intinya, kehadiran bintang itu telah menjadi harapan dan semoga harapan itu kesampaian.
Itulah yang semakin memperteguh bahwa memang benar-benar harus kuucapkan, selamat tinggal masa lalu, kamu dan segala indahmu di hatiku.
Dan dengan ucapan basmalah, sekali lagi kutekadkan, kulepaskan kau dari hatiku karena aku tak mau menjadi binatang dungu. Segera aku akan menyongsong sinar matahari pagi di depanku. Doa dari teman teman semua kunantikan adanya.
(Bye Bye untuk seseorang yang baik, manis dan lucu. Tapi maaf, sekarang tak berarti apa-apa lagi dalam pandanganku).

Comments

Popular posts from this blog

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian arsip

Penilaian dan Penyusutan Arsip (ASIP4402)

TENTANG HIV AIDS DAN IMS